Think-Tank Inggris: Perang Dengan Iran akan Menjadi Perang yang Panjang

Lembaga think-tank Inggris, Oxford Research Group menyatakan bahwa aksi militer bukan solusi untuk menghentikan program nuklir Iran. Lembaga ini juga menyatakan, perang melawan Iran akan menjadi perang yang panjang dan kemungkinan hanya akan mendorong Iran untuk membuat senjata nuklir.

Dalam laporannya yang dirilis Kamis (15/7), Oxford Research Group (ORG) menyatakan, "Serangan Israel terhadap Iran akan menjadi awal konflik yang berkepanjangan dan tidak akan mungkin bisa mencegah Iran membuat senjata nuklir bahkan malah akan mendorong negara itu membuat senjata nuklir."

Israel berulangkali melontarkan ancaman akan melakukan aksi militer terhadap Iran, bahkan tanpa seizin sekutunya, AS sekalipun, untuk menghentikan Iran mengembangkan program nuklirnya. Israel dan sekutunya AS, bersikeras menuduh Iran sedang membuat persenjataan nuklir. Bahkan Dewan Keamanan PBB sudah menerapkan sanksi baru untuk yang keempatkalinya pada Iran bulan Juni kemarin meski tuduhan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir tidak pernah terbukti.

Laporan ORG yang disusun Profesor Paul Rogers, profesor bidang studi perdamaian di Universitas Bradford mengatakan kecil kemungkinan AS melakukan serangan ke Iran, tapi kemungkinan Israel yang melakukan serangan itu makin meningkat. Ia mengungkapkan, ada beberapa hal yang meningkatkan potensi Israel untuk melakukan aksi militer terhadap Iran, antara lain: dukungan pesawat-pesawat tempur AS yang harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk membantu kekuatan Israel, makin meningkatnya kualitas kapal-kapal induk yang mengangkut pesawat-pesawat tempur, kemampuan untuk melakukan serangan dengan pesawat tanpa awak dengan jarak yang cukup jauh dan tersedianya fasilitas pendukung militer bagi Israel di timur laut Irak dan Azerbaijan.

ORG mengatakan, jika perang Israel terhadap Iran bena-benar terjadi, Iran akan mampu membuat persenjataan nuklirnya dalam kurun waktu tiga sampai tujuh tahun. Tapi ORG menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bukti bahwa Iran sedang membuat persenjataan nuklir.

Lebih dari itu, ORG dalam laporannya menyebutkan bahwa Israel bukan hanya akan menghancurkan fasilitas-fasilitas nuklir Iran jika perang terjadi, tapi juga akan menghancurkan tempat-tempat yang diklaim sebagai pusat nuklir Iran seperti universitas-universitas, laboratorium dan fasilitas penting lainnya yang akan menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil. Oleh sebab itu, ORG merekomendasikan agar opsi militer dikesampingkan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran. (ln/Ynet)