Tokoh Hamas, Aziz Dweik Dibebaskan Israel

Aziz DweikSesudah meringkuk dipenjara Israel selama tiga tahun,Ketua Parlemen Palestina , Aziz Dweik, dibebaskan oleh fihak militer Israel. Pengadilan militer membebaskannya, sesudah sebelumnya pengadilan militer memperpanjang penahanan enam bulan lagi. Istri Dweik menyampaikan kabar ini kepada kantor berita Palestina, berkenaan dengan pembebasan suaminya.

Pembebasan Dweik oleh militer Israel, karena memang tidak ada dasar lagi, apa yang harus digunakan untuk memperpanjang penahanan Aziz Dweik, yang sudah berlangsung selama tiga tahun. Penangkapan yang dilakukan Israel terhadap sejumlah pejabat Palestina (Hamas), memang tidak memiliki dasar alasan yang jelas. Sementara itu, masih banyak tokoh Hamas dan pejabat maupun anggota legislative Palestina, yang berasal dari Hamas, yang sampai hari ini masih meringkuk di penjarap-penjara Israel. “Saya berharap orang-orang Palestina yang ada dipenjara segera dibebaskan, dan mereka sudah terlalu lama hidup dipenjara”, ujar istri Dweik.

Nampaknya, Dweik (43) merupakan asset penting bagi Israel, guna menjadi dasar melakukan negosiasi dengan fihak Hamas, terkiat dengan upaya-upaya pembebasan Kopral Gilad Shalid, yang sudah tiga tahun ditangkap dan disekap oleh fihak pejuang Hamas. Sejak pemerintahan Israel di bawah Olmert tidak berhasil membebaskan Shalid, dan fihak Hamas tetap meminta penukaran tawanan untuk membebaskan Kopral Gilad Shalid. Tapi, fihak Israel tetap menolak tuntutan fihak Hamas.

Sementar itu, kunjungan mantan Presiden Jimmy Carter ke Gaza, dan pertemuannya dengn sejumlah tokoh Hamas, termasuk dengan Perdana Menteri Ismail Haniyah, nampak Carter juga membawa missi pembebasan Koprasl Gilad Shalid. Di mana mantan Presiden AS itu, membawa surat dari orang tua Gilad Shalid,yang intinya meminta fihak Hamas membebaskan anaknya. Tapi, Hamas menginginkan adanya penukaran tawanan,dan pembebasan seluruh tokoh Palestina yang ditahan oleh Israel dibebaskan, tanpa syarat.

Aziz Dweik, sejak tahun 2006, terpilih sebagai ketua parlemen Palestina. Karena posisinya itu, ia sangat tidak disukai oleh Presiden Mahmud Abbas. Dweik, seorang seorang ilmuwan,lulusan universitas di AS, dibidang perencanaan perkotaan. Gelar doktornya itu, ia dapatkan selama di AS, sejak tahun 2000, dan mendapatkan gelar professor di Universitas A-Najah, di Nablus. Mungkin di masa depan, Aziz DWeik dapat menggantikan posisi Mahmud Abbas, yang sudah habis masa jabatannya sebagai presiden. (m/jp)