Tunisia Tangkap Pemilik Saluran TV "Pengkhianat" Pro Ben Ali

Pemilik Hannibal TV, Larbi NasraTunisia telah menangkap pemilik stasiun TV swasta dan putranya untuk tuduhan "pengkhianatan" karena menghasut kekerasan dan bekerja untuk pemimpin yang digulingkan Zine al-Abidine Ben Ali agar bisa kembali, kantor berita negara melaporkan, Ahad kemarin (23/1).

"Pemilik Hannibal TV (Larbi Nasra), yang merupakan saudara istri mantan presiden, menggunakan saluran TV untuk membatalkan revolusi pemuda, menyebarkan kebingungan, menghasut perselisihan dan menyiarkan informasi palsu," mengutip pernyataan sumber resmi mengatakan.

"Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah vakum konstitusional, merusak stabilitas dan membawa negara menjadi pusaran kekerasan yang akan membawa kembali kediktatoran mantan presiden Ben Ali."

Kantor berita Tunisia mengatakan Nasra dan anaknya telah ditangkap "untuk menjamin keselamatan bangsa dan kesuksesan revolusi nasional."

"Mereka akan ditransfer ke sistem peradilan bagi penuntutan atas pengkhianatan tingkat tinggi dan konspirasi terhadap negara," kata badan tersebut.

Lutfi Salami, juru bicara saluran Hanibal yang didirikan pada tahun 2005, menolak mengomentari dakwaan tetapi mengatakan negara berwenang untuk menghentikan siaran stasiun TV.

Namun, stasiun ini kembali mengudara beberapa jam kemudian. Televisi pemerintah Tunisia mengatakan menteri kabinet Nejib Chebbi telah campur tangan untuk memastikan bahwa Hannibal TV kembali siaran, dan meminta maaf atas nama pemerintah untuk gangguan tersebut.

Seperti televisi negara Tunisia, Hannibal TV telah melakukan diskusi menunjukkan tentang pemberontakan, berlangsungnya demonstrasi dan masa depan pemerintah transisi.(fq/reu)