Turki Bentuk Tim Investigasi Sendiri Terkait Mavi Marmara

Turki telah membentuk komite penyelidikan untuk menilai dimensi nasional dan internasional terkait serangan bulan lalu zionis Israel terhadap armada Kebebasan Gaza.

Kementerian luar negeri Turki pada hari Rabu kemarin (16/6) telah mengumumkan pembentukan panel penyelidikan yang dipimpin oleh menteri luar negeri dan menteri hukum, dan menambahkan bahwa tim tersebut akan mempersiapkan dasar bagi adanya kemungkinan dilakukannya penyelidikan internasional.

Kementerian luar negeri mengatakan komite juga termasuk pejabat maritim dan telah bertemu dua kali sejak dibentuk pada hari Senin lalu.

Delapan warga Turki dan satu warga negara Amerika asal Turki termasuk diantara yang tewas pada serangan tanggal 31 Mei, ketika pasukan komando Angkatan Laut Israel menyerbu kapal bantuan armada kebebasan di perairan internasional yang menuju Gaza.

Israel tidak hanya berhasil menahan tekanan dari Turki untuk secara resmi meminta maaf atas serangan itu, tapi juga memicu lebih banyak kemarahan dunia internasonal dengan menyatakan komando angkatan laut mereka bertindak untuk membela diri.

Di bawah tekanan internasional, Israel hari Senin mengumumkan sebuah penyelidikan internal ke dalam atas serangan mematikan yang berisi lima orang investigator.

Langkah ini, jauh dari tuntutan dunia internasional yang menginginkan adanya imparsialitas dalam tim investigasi karena hanya memasukkan tidak lebih dari dua pengamat asing, yang bisa dikatakan tidak memiliki proses atau kesimpulan dari penyelidikan.

Turki menolak keputusan Israel itu, dengan alasan pemeriksaan yang dipimpin Israel tidak akan bisa netral dan Ankara tidak percaya Israel terhadap penyelidikan kejadian tersebut.

Ankara, telah memanggil duta besarnya di Tel Aviv segera setelah serangan Israel, juga telah memutuskan untuk membekukan total 7,5 milyar dolar senilai kesepakatan senjata dengan Israel.(fq/prtv)