Turki: Israel Akar Segala Kejahatan di Timur Tengah

Turki menyebut Israel sebagai sumber instabilitas Timur Tengah sambil mengatakan bahwa ancaman yang dilakukan Tel Aviv ke Ankara telah mencapai tingkat tertinggi.

Mengubah kebijakan luar negeri negara vis-à-vis Tel Aviv, Dewan Keamanan Nasional (MGK) Turki menyatakan bahwa "ketidakstabilan wilayah berasal dari tindakan Israel dan kebijakan mereka," surat kabar Israel Ha’aretz melaporkan pada hari Sabtu kemarin (30/10).

Langkah kaki politik Israel, dewan itu berkata, "bisa menyebabkan perlombaan senjata di

Pernyataan ini datang di tengah penolakan Israel untuk menyetujui Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tutup mulut ataskepemilikan nuklir secara luas yang dilaporkan memiliki ratusan hulu ledak nuklir.

MGK juga menyebut Israel sebuah ancaman pusat untuk Turki." Bentuk serupa merujuk yang digunakan oleh Turki sekitar 60 tahun yang lalu, kata Ha’aretz.

Hubungan bilateral Turki-Israel jatuh pada tingkat terendah setelah pasukan komando Israel menyerang armada kebebasan – konvoi bantuan yang didukung Turki, yang berlayar membawa pasokan bantuan ke Jalur Gaza. Serangan di perairan internasional ini membunuh sembilan aktivis Turki.

Turki telah meminta Israel untuk menawarkan permintaan maaf, untuk mengakui penyelidikan internasional dan memberikan kompensasi serta mengangkat pengepungan atas Gaza. Ankara telah mengancam untuk memutuskan hubungan dengan Tel Aviv, namun Israel gagal memenuhi salah satu dari dua tuntutan pertama.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, bersikeras bahwa Tel Aviv tidak akan meminta maaf tentang serangan itu. (fq/prtv)