Turki Melakukan Langkah Historis

Perdana Turki Tayyib Recep Erdogan, menyatakan, Turki melakukan langkah historis dengan melakukan amandemen konstitusi. Ini sebuah perubahan besar bagi masa depan politik Turki, ucapnya di depan masyarakat Turki di Perancis.

Erdogan bertemu anggota masyarakat Turki di Eropa, khususnya di Perancis, dan menegaskan Turki melakukan perubahan konstitusi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota Uni Eropa, dan prinsip-prinsip demokrasi. "Kapan kami akan mencapainya, dan tidak ada seorang pun yang dapat menghalanginya", ucap Erdogan di depan komunitas Turki di Perancis.

Dalam pertemuan itu, Erdogan juga menegaskan bahwa Turki akan menjadi sepuluh negara terkemuka di dunia di bidang ekonomi di tahun 2023 nanti. Perdana Menteri Turki, mengatakan, tahun 2010 dan 2011, ekonomi Turki akan tetap tumbuh dengan signifikan.

Erdogan juga meminta masyarakat Turki yang memiliki dua kewarganegaraan Turki-Perancis, menggunakan haknya secara benar di Perancis, dan berpartisipasi dalam politik di negara itu. Pemimpin Turki dari AKP itu juga bahwa akan mengintegrasikan negaranya dengan lembaga-lembaga di Eropa, terutama dibidang ekonomi dan kebijakan luar negeri.

"Dengan 73 juta penduduk, dan terutama kaum mudanya yang dinamis, dan terdidik, Turki akan mempunyai peranan yang penting dalam kancah Eropa, dan bukan hanya sekedar penonton bagi kesatuan Eropa, tetapi dengan visi dan kekuatan", tegasnya.

Pemimpin Turki itu, juga meminta agar masyarakat Turki di seluruh Eropa, mengenalkan Turki ke kalangan masyarakat Eropa, dan menghilangkan kecurigaan yang ada selama ini. Erdogan juga meminta agar masyarakat Turki yang ada di Eropa melakukan pembauran (asimilasi) penuh ke dalam masyarakat Eropa.

Erdogan akan membangun sekolah Turki di Perancis, dan akan bekerjasama dengan konsulat Turki di Bordeaux dan Nantes.

Sementara itu, dalam kesempatan bertemu dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, pemimpin Turki itu, menyatakan bahwa Sarkozy akan mengunjungi Turki dalam waktu yang sangat dekat. Sarkozy juga akan berkunjung ke Istambul dan membangun hubungan bisnis dengan Turki. Pemimpin Perancis itu, juga akan bertemu dengan sejumlah kalangan usahawan di Istambul.

Erdogan mengatakan Turki akan membangun kerjasama dengan Uni Eropa, dan ingin memecahkan berbagai problem dan hambatan hubungan, termasuk masalah Armenia yang terjadi di tahun 1915. "Saya akan bertemu dengan Presiden Armenia Serzh Sargsian di AS", tambah Erdogan.

Dalam kesempatan itu, Erdogan juga membuka pameran kebudayaan, dan 600 kegiatan di gelar di 120 kota di seluruh Perancis, yang bertajuk "Season of Turky", selama sembilan bulan.

Turki sangat mungkin menjadi anggota Uni Eropa, karena posisinya yang amat stragetis, dan dengan kekuatan ekonominya yang besar.

Parti AKP yang berbasis ideologi Islam, nampaknya akan mengukir sejarah dengan masuknya Turki ke dalam Uni Eropa.

Tokoh-tokoh AKP memang memiliki visi yang benar, dan mereka adalah tokoh-tokoh yang memiliki komitment yang sungguh-sungguh bagi masa depannya. Bukan hanya sekadar berkuasa, tanpa tujuan yang jelas. (m/wb)