Untuk 'Habisi' Ide Masjid Ground Zero, Kelompok di AS Habiskan 5 Juta Dolar

Pembangunan Islamic Center dan masjid di kota New York dekat lokasi Ground Zero telah menimbulkan keributan dari beberapa pihak di AS.

Sejauh ini, kelompok nasionalis yang berbasis di Washington, organisasi National Republican Trust PAC telah menghabiskan dana sekitar 5 juta dolar pada tahun 2009, dan hampir dua kali lipat pada tahun 2008, untuk menghentikan pembangunan masjid di lokasi Ground Zero atau fasilitas "Park 51", yang sebelumnya dikenal sebagai "Cordoba Initiative. "

Dalam iklan kontroversial, yang disiarkan secara nasional, organisasi ini mengklaim bahwa pembangunan mesjid di dekat lokasi serangan 11 September 2001 di World Trade Center adalah sebuah perayaan pembunuhan 3.000 warga Amerika.

Secara eksplisit iklan itu ingin menunjukkan sikap Islamofobia, iklan itu terus menyerukan kepada semua orang Amerika untuk bergabung dengan berjuang untuk ‘membunuh’ masjid Ground Zero.

Tokoh republik terkenal seperti mantan Ketua DPR Newt Gingrich dan calon wakil presiden Sarah Palin telah mendukung sikap diskriminatif organisasi Republic Trust PAC.

Menariknya, Liga Anti-Fitnah (ADL), yang konon bertugas melindungi prinsip-prinsip kesetaraan dan kebebasan beragama, juga memberikan suara mendukung pelarangan atas pembangunan fasilitas umat Islam, dengan mengatakan hal itu harus dibangun di tempat lain.

Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) telah mengecam posisi ADL

"Dengan pernyataan yang memalukan itu, ADL telah memanfaatkan dan memicu meningkatnya tingkat sentimen anti-Islam di masyarakat kita," ujar CAIR.

Pembangunan fasilitas yang diusulkan diharapkan menjadi agenda dalam pertemuan hari Selasa di komisi kota New York City’.

Menurut CNN, 11 anggota dewan komisaris akan memilih apakah akan memberi status ‘boleh’ atas pembangunan Islamic Center dan masjid di Ground Zero.

Oz Sultan, juru bicara Cordoba Initiative, mengatakan bahwa kelomponya akan terus maju dengan proyek ini yang berkomitmen untuk mempromosikan interaksi positif antara dunia Muslim dan Barat.(fq/prtv)