Usamah bin Ladin Ternyata Hidup Nyaman di Utara Iran, Benarkah?

Jaringan media AS Fox News menyiarkan sebuah film dokumenter yang menggambarkan kehidupan Usamah bin Ladin, sosok "teroris" pimpinan jaringan Al-Qaida yang paling dicari AS saat ini. Dalam dokumenter itu disebutkan bahwa Usamah hidup nyaman bersama keluarganya di sebuah tempat di utara Teheran, dibawah penjagaan pasukan Garda Revolusioner Iran.

Film yang dibuat Alan Parrot berjudul "Feathered Cocaine" mengangkat kehidupan Usamah dalam balutan cerita tentang kehidupan rahasia para pemburu yang menggunakan burung elang untuk mendapatkan hewan buruannya. Parrot sendiri, pernah menjadi ketua kelompok pemburu itu pada masa kekuasaan Shah Iran dan pernah bekerja untuk keluarga kerajaan Arab Saudi dan Emirat Arab.

Film dokumenter yang dibuat Parrot menghadirkan seorang kenalannya yang mengklaim berprofesi sebagai tukang jual beli senjata di utara Iran. Kenalan Parrot itu mengaku pernah bertemu dengan Usamah bin Ladin secara pribadi sebanyak enam kali dalam kesempatan berburu sejak tahun 2003.

Pada jaringan Fox News, Parrot mengaku bisa mendapatkan pengakuan yang "langka" itu karena salah seorang pegawainya telah menyelamatkan hidup lelaki yang memberikan testimoni dalam filmnya. "Salah seorang pegawai saya menyelamatkan hidupnya, dan testimoni ini adalah balas jasanya. Dia diminta untuk bicara dan dia senang memberikan pengakuannya," ujar Parrot.

Parrot juga menggambarkan dalam filmnya, bahwa Usamah dan keluarganya hidup bebas dan bisa bergerak kemana-mana tanpa takut ada ancaman. Sutradara film itu juga mengatakan sudah berusaha meminta pemerintah AS memberikan bantuan alat telemetri untuk melacak elang-elang yang diklaimnya sebagai milik Usamah bin Ladin, tapi permohonan itu tidak ditanggapi.

"Padahal dengan alat itu, pemerintah AS bisa melacak keberadaan Usamah di radius satu mil," tukas Parrot.

Film dokumenter lainnya yang mendukung klaim Parrot bahwa Usamah dan keluarganya bermukim di wilayah Iran adalah film dokumenter besutan Robert Baer, tokoh yang keras mengkritik kebihakan AS di Timur Tengah. Film Baer berjudul "Syriana" diklaim berdasarkan pengalamannya saat menjadi agen CIA, dimana ia mempelajari bahwa hewan elang yang dimanfaatkan untuk berburu menjadi salah satu cara para teroris membangun kelompoknya.

Film Baer dan Parrot bukan klaim pertama yang menyebutkan bahwa pimpinan Al-Qaida dan keluarganya berada di wilayah Iran, dan bukan hidup di pegunungan-pegunungan di dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan seperti dugaan banyak pihak, utamanya AS, selama ini.

Tahun 2009 lalu, muncul laporan-laporan bahwa isteri Usamah bin Ladin tinggal di Teheran bersama enam anak-anaknya dan 11 cucunya. Media massa mendapatkan informasi ini setelah seorang gadis yang diklaim sebagai puteri Usamah melarikan diri dari kompleks pemukiman-oleh Parrot dalam filmnya disebut sebagai kompleks tempat tinggal keluarga Bin Ladin-dan meminta perlindungan ke Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran.

Iran disebut-sebut memberikan perlindungan terhadap 35 pimpinan Taliban, setelah rezim Taliban ditumbangkan oleh invasi AS ke Afghanistan. Namun klaim bahwa Usamah bin Ladin dan keluarganya berlindung di Iran kurang bisa dipertanggungjawabkan, berkaitan dengan perebdaan aliran Islam yang dianut Usamah dan Iran. Al-Qaida dan Taliban adalah kelompok Islam beraliran Sunni yang sebagian besar menolak aliran Syiah yang dianut Iran sebagai bagian dari Islam. Belum lagi jika dikaitkan kampanye anti-Iran yang dilakukan pemerintah AS terkait program nuklir negara Iran, bukan tidak mungkin film Parrot cuma alat propaganda untuk mencari pembenaran menyerang Iran dengan dalih memburu Usamah di negei itu, seperti yang pernah dilakukan AS di Afghanistan. (ln/Ynet)