Yahudi Pertama Menjadi Panglima Militer di AS

Jenderal Norton A.Schwartz merupakan Yahudi pertama di AS yang baru-baru ini diangkat menduduki jabatan tertinggi di jajaran militer AS sebagai Panglima Angkatan Udara AS. A.Schwartz  belum lama ini melakukan kunjungan ke Israel, dan bertemu dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jendral Gabi Ashkenazi. A.Schwat  juga  bertemu denga Panglima Angkatan Udara Israel, Mayor Jendral Ido Nehushtan.

Kunjungan yang dilakukan Norton A.Schwartz yang berlangsung selama empat hari itu, mendahului kunjungan Presiden AS Barack Obama, yang dijadwalkan pekan depan ini akan berkunjung ke Israel, membahas isu masalah keamanan, solusi perdamaian dengan opsi dua negara, serta pemukiman Yahudi di Tepi Barat, di mana pemerintah AS menginginkan agar pembangunan pemukiman itu diberhentikan.

Pertemuan pemimpin tertinggi AS, seperti Presiden Barack Obama, Menhan Robert Gate, Kepala Penasehat Keamanan Nasional James Jone, dan penasehat khusus Gedung Putih, Dennis Ross, dan akan dijadwalkan melakukan dialog langsung dengan sejumlah pemimpin negeri Zionis itu. Sebelumnya, di Gedung Putih berlangsung pertemuan antara tokoh-tokoh utama Yahudi, dan para pemimpin organisasi lobbi Yahudi AS telah bertemu dengan Obama. Mereka menolak sikap pemerintahan Obama yang menginginkan diterapkan solusi dua negara dan penghentian pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Namun, kedatangan sejumlah tokoh penting dibidang keamanan AS, seperti Menhan, dan Penasehat Keamanan Nasional itu, termasuk Panglima Angkatan Udara AS, Norton A.Schwart yang masih berdarah Yahudi itu, semakin memperkuatan spkulasi, bahwa Israel akan menggunakan kekuatan militernya menyerang Iran.

Dalam pertemuan antara A.Schwartz dengan Nehushtan dibahas pembelian pesawat tempur yang paling canggih generasi baru pesawat tempur, F-35, di mana Israel akan mendapatkan pesawat tempur super canggih, sebanyak 25 buah. Kesepakatan ini telah ditandatangani oleh Menteri Pertahanan AS Robert Gate dengan fihak Israel.

Dengan posisi Norton A.Schwartz itu, para pemimpin Israel dapat memanfaatkan untuk melakukan serangan udara ke wilayah-wilayah negara-negara Islam, seperti yang terjadi di Afghanistan dan Pakistan, dan yang menjadi korban adalah rakyat sipil, yang ada di perbatasan Pakistan, seperti Waziristan, dan yang dituduh sebagai sarang Taliban dan al-Qaidah. Termasuk serangan ke Gaza, Januari lalu. (m/jp).