Fatwa-Fatwa Aneh Dalam Pemilu Parlemen Mesir

Dr. ahmed TayyipEramuslim – Ulama-ulama pemerintah kudeta militer Mesir kembali menyemarakan pemilihan umum parlemen putaran kedua Mesir yang berlangsung pada hari Minggu (22/11) kemarin, dengan mengeluarkan fatwa-fatwa aneh untuk mendukung pemerintah.

Fatwa siapa dan apa saja yang beredar untuk mendukung kekuasaan pemerintah kudeta? Berikut sejumlah penyelusurannya untuk anda;

Fatwa aneh dan nyeleneh pertama datang dari Grand Shiekh Al Azhar, Ahmed Al-Tayeb, ketika membrikan hak suaranya ditempat pencoblosan suara di TPS di kota Heliopolis Mesir pada Minggu sore.

“Berbuat durhaka kepada orang tua serta meninggalkan shalat diharamkan dalam syariat, dan pelakunya akan mendapatkan dosa besar,” ujar Dr.Ahmed Al-Tayeb.

Dr.Ahmed Al-Tayeb melanjutkan, “Dan mereka yang memboikot pemilu adalah seperti anak yang durhaka kepada orang tua.”

Sedangkan fatwa kedua datang dari mantan rektor universitas Al Azhar, Dr. Ahmed Omar Hashem, yang mengatakan, “Memboikot pemilu adalah sebuah dosa besar yang dilarang syar’i.”

Dr. Ahmed Omar Hashem beralasan bahwa berdosanya orang yang tidak memberikan suara dalam pemilu parlemen karena mencegah mereka untuk memilih wakil rakyat yang benar dan jujur untuk dapat duduk diparlemen menebarkan kebaikan.

Perlu diketahui bahwa seluruh anggota parlemen yang dianggap jujur dan bersih oleh masyarakat dilarang ikut serta dalam pemilu parlemen kali ini, karena dianggap sebagai bagian dari kelompok Ikhwanul Muslimin.

Di putaran tahap pertama yang berlangsung 18-19 Oktober kemarin rakyat Mesir telah memilih sebanyak 226 wakil rakyat yang duduk di parlemen untuk masa jabatan 5 tahun mendatang. Sedangkan ditahap kedua ini hanya akan memperebutkan sisa 222 dari total 568 kursi keseluruhan di parlemen.

Perlu diketahui bahwa sejak dibubarkannya parlemen hasil pemilihan tahun 2012 pada kudeta 3 Juli 2013 lalu, Presiden Sisi menunda pemilihan parlemen hingga akhir tahun 2015 ini untuk meloloskan sejumlah UU yang akan melanggengkan rezim tangan besinya di Mesir. (Anatolia/Ram)