Syiah Irak Anggap Semua Muslim Irak Adalah Milisi Negara Islam

milisi-syiah-irak-1Eramuslim – Analis politik dan penulis terkenal asal Inggris, David Hirst, mengatakan bahwa milisi Syiah Irak menganggap Muslim Irak sebagai bagian dari militan organisasi Negara Islam, khususnya di sejumlah daerah yang berhasil direbut dari cengkeraman organisasi seperti Tikrit dll.

“Penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, penculikan paksa, dan pembunuhan di luar hukum bukanlah hal baru di Irak pasca invasi Saddam Hussein pada tahun 2003 lalu. Dan ini terjadi di kota Tikrit, Fallujah dan distrik Muqdadiyah di provinsi Diyala sejak tentara pemerintah Syiah dan koalisi internasional berhasil merebutnya kembali dari organisasi Negara Islam di tahun 2015,” tulis Hirst dalam artikelnya.

Hirst melanjutkan, “Dan pola ini akan kembali terulang dalam skala yang lebih besar di kota Mosul. Laporan pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan Amnesty internasional atau Human Rights Watch bukan tuduhan semata, akan tetapi ini adalah bukti kuat kejahatan perang milisi Syiah bentukan Iran di Irak.”

Menurut Hirst, ada 3 sebab kuat yang menjadi alasan milisi Syiah yang dikenal dengan nama “tentara popular” melakukan kejahatan ini, pertama adalah balas dendam atas konflik Muslim-Syiah. Kedua, milisi Syiah menganggap setiap Muslim yang telah mencapai umur dewasa dianggap sebagai bagian dari organisasi Negara Islam, dan ketiga adalah mereka dianggap sebagai kerabat dari militan Negara Islam.

Bahkan dalam bukti terbaru rekaman yang diperoleh Hirst dari salah seorang pemimpin tentara popular mengatakan bahwa pembebasan kota Mosul adalah upaya balas dendam atas wafatnya cucu Nabi Muhammad ﷺ, Hussein bin Ali, dan dengan izin tuhannya Syiah, penyerangan kota Mosul adalah hukuman dan balas dendam kepada mereka (Islam). (Rassd/Ram)