IM: Tidak Ada Perdamaian Dengan Rezim Firaun Sisi

ikhwanul musliminEramuslim – Pemimpin Ikhwanul Muslimin di luar negeri, Mahmoud Hussein, menegaskan bahwa organisasinya tidak akan menyerah dan berdamai dengan rezim kudeta Abdel Fattah Sisi, dan tetap menganggap Muhammad Mursi adalah presiden legitimate Mesir.

“Banyak berita yang beredar bahwa kami telah menyerah dan mulai menjajaki upaya rekonsiliasi damai dengan rezim kudeta Sisi. Ini adalah berita yang sengaja diciptakan untuk mendiskreditkan Ikhwanul Muslimin,” ujar Mahmoud Hussein dalam wawancara dengan Anatolia.

Mahmoud Hussein melanjutkan, “Ada upaya terselubung untuk memecah belah kami saat berada di dalam situasi seperti ini. Mereka sengaja menyebarkan berita bahwa akan ada upaya rekonsiliasi dengan pemerintah kudeta dengan perjanjian meninggalkan panggung politik.”

“Tudingan tersebut adalah dusta yang tidak memiliki sumber kebenaran,” Mahmoud Hussein menekankan.

Mahmoud Hussein menegaskan bahwa kelompoknya akan terus memperjuangkan revolusi 25 Januari 2011 yang kini berada di titik terendah akibat kudeta yang dilakukan pemerintahan Sisi kepada Presiden Muhammad Muris pada 3 Juli 2013.

Sejumlah negara seperti UEA dan Arab Saudi ketika masih dipimpin mendiang almarhum Raja Abdullah dilaporkan sebagai pihak penyokong utama rezim kudeta Sisi, selain Zionis Israel yang tidak ingin melihat Jalur Gaza bangkit dibawah pemimpin Muslim. (Anatolia/Ram)