Refanes, Kerudung Lucu Bikin Anak Suka Berbusana Muslim

Sulitnya membiasakan anak-anak untuk berkerudung sejak dini kini tak perlu lagi dialami oleh ibu-ibu. Pasalnya, ada Refanes yang siap memanjakan si kecil dengan aneka kerudung imajinatif bermotif binatang maupun putri dari negeri dongeng.

Dari Jualan Roti Hingga Bisnis Kerudung Imajinatif
Jatuh bangun dalam bisnis pernah dialami oleh Nines Widosari. Betapa tidak, ibu dua anak ini pernah merasakan pahitnya bisnis yang tak kunjung berkembang, yaitu saat berjualan roti. Meski hanya iseng, namun, usaha itu memang diniatkan untuk membantu suami dan mengembangkan bakat bisnis wanita berjilbab tersebut. Setelah dirasa bisnis roti buatannya tidak berkembang dan suami juga harus pergi menuntut ilmu ke Bandung karena mendapat beasiswa S2, Nines pun membuka sanggar lukis untuk anak-anak sembari mengasuh putri semata wayangnya saat itu, Refa nama panggilannya. Wanita lulusan S1 Desain Produk Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini memang mewarisi bakat melukis dari orang tuanya. Tak heran, sejak kecil, Nines sudah menjuarai berbagai lomba melukis. Keahliannya itu pun sempat dituangkannya lewat kerudung lukis. Namun, karena banyak orang menganggap kerudung lukis berlebihan, Nines pun menghentikan bisnisnya. Sampai suatu ketika, ia terinspirasi dari tingkah polah anak-anak dengan kerudungnya saat mengantarkan anaknya bersekolah di play group. Saat itu, bisnis kerudung anak pun mendominasi mimpi-mimpi Nines.

Hijrah ke Banyuwangi pada September 2007, Nines semakin mantap berbisnis kerudung anak. Ia bahkan sembunyi-sembunyi meminjam uang ke adik iparnya sebesar Rp4 juta untuk modal awal yang digunakannya untuk membeli bahan kaus, benang, jarum, dan lainnya serta untuk merekrut seorang tukang jahit lulusan SMK. Beruntung, ia masih menyimpan mesin jahit pemberian orang tuanya yang bisa dimanfaatkan. Setelah jadi sesuai dengan konsep, kerudung bermotif lebah dan beberapa binatang lain termasuk dengan antenanya, Nines kemudian menawarkannya ke Kerudung Aisyah dan beberapa toko lainnya di Banyuwangi dengan brand “Refanes”, yaitu akronim dari namanya sendiri dan nama anaknya. Tak disangka, keunikan kerudung imajinatif sukses menarik minat masyarakat dan dalam waktu singkat, pesanan pun membanjir. Demi memenuhi tuntutan pasar dengan kualitas kerudung yang bagus, Nines pun pindah ke Bandung menyusul sang suami, Agus Widodo, dan mulai berburu bahan-bahan kerudung berkualitas yang mudah didapatkan di sana.

Edisi Dongeng, Lady, Bidadari, dan Gaun Pesta
Uniknya Refanes, konsumen tak hanya sekadar mengenakan kerudung ataupun busana muslim. Anak-anak juga secara tak langsung terbiasa mengenakan busana muslimah tanpa terbebani justru didorong untuk berimajinasi sesuai dengan konsep kerudungnya. Sebagai pelengkap, Nines bahkan mengeluarkan buletin khusus “Little Muslimah” untuk menyempurnakan kerudung buatannya dengan mengeksplorasi berbagai karakter dalam kerudung tersebut lewat cerita.

Bisnis Nines semakin berkembang. Kini tak kurang dari 30 ribu kerudung tiap bulan diproduksi olehnya. Nines pun memperluas segmen marketnya, yang semula hanya untuk anak usia TK hingga SD yang bertajuk edisi dongeng, kini juga hadir Refanes untuk remaja dan dewasa, yakni edisi Lady dan Bidadari, bahkan disediakan pula Refanes untuk balita. Nines juga tak henti berkreasi, setiap bulannya ada saja produk baru yang diluncurkannya, misalnya gaun pesta dengan karakter putri dari negeri dongeng, mukena bermotif binatang, hingga jaket dan baju koko untuk anak laki-laki. Ditambah pula, kini Refanes tak hanya bermain di kerudung imajinatif, namun juga busana muslimah yang serasi dengan kerudungnya. Wah, makin lengkap saja pilihan anak-anak untuk tampil syar’i tapi tetap berciri khas anak-anak dengan keceriaannya.

Tak hanya berinovasi dengan produk, Nines juga rajin mengikuti berbagai pameran dan iklan lewat berbagai majalah untuk memasarkan produknya. Dibantu suaminya, Refanes kini juga dapat dijelajahi lewat internet, yakni www.refanes.com, www.refanes.net, www.sejuta-anak-refanes.com. Untuk lebih menguatkan brand Refanes kepada masyarakat, Refanes juga mengadakan Lomba Fotogenic Anak Refanes.

Membudayakan Ukhuwah dalam Kerja
Sebagai bisnis sekaligus mensyiarkan Islam, tak heran, Nines dan suami membudayakan nilai-nilai Islam dalam mengelola bisnisnya. Tiap Jumat diselenggarakan pengajian bagi karyawati dari semua level, baik di bagian produksi maupun staf. Tak heran, rasa kekeluargaan begitu hangat dirasakan oleh para karyawan Refanes. Seperti dituturkan oleh Dani Ruswandi, Marketing Executive Refanes, bahwa setelah bekerja di Refanes, ada perubahan terhadap spiritualnya, baik dari segi ibadah maupun berkahnya dengan keluarga.

“17 tahun saya bekerja di ritel perusahaan umum yang jauh dari nilai-nilai Islam, tapi setelah pindah ke Refanes, Alhamdulillah, secara spiritual ada peningkatan, ke keluarga juga,” ujar Dani.

Dani menambahkan, dua putrinya kini gemar menggunakan kerudung Refanes dan malah mempromosikan kepada teman-temannya. Lebih jauh, Dani merasa bangga karena dapat mendidik anak-anaknya untuk berbusana muslim, terlebih, putri sulungnya kini komitmen menggunakan jilbab.

Selain Dani, para distributor, agen, dan sub agen yang tergabung dalam Refanes pun merasakan hal yang sama. Ada forum khusus untuk bersilaturahim setiap beberapa bulan agar komunikasi di antara para agen dan manajemen Refanes tetap terjaga. Agen juga berkesempatan mendapat award atau penghargaan dari Refanes Pusat yang pada 2009 lalu berhadiah 1 buah laptop. Tak heran, dengan prospek bisnis yang menggiurkan serta kehangatan komunikasi dengan manajemen Refanes, agen Refanes terus bertambah hingga 88 agen di 88 kota seluruh Indonesia. Para agen tersebut didukung oleh sub agen yang berjumlah tak kurang dari 580 unit. Dengan kekuatan itu, omset Rp500 juta per bulan pun dapat diraih oleh Refanes. (ind)