Masyarakat Minang Di Mesir Balapeh Taragak Di Rumah Gadang

Ahad, 3 Syawwal 1431/12 September 2010, masyarakat minang di Mesir berduyun-duyun menuju Rumah Gadang, asrama daerah mahasiswa minang di Mesir untuk menghadiri acara Lapeh Taragak Di Hari Rayo Idul Fitri, yang digelar oleh Dewan Pengurus Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM Mesir) atau yang lebih akrab dikenal dengan istilah Halal Bi Halal. Acara ini sengaja diangkatkan oleh Dewan Pengurus KMM Mesir untuk semakin mempererat silaturrahim masyarakat KMM Mesir, makanya sengaja diberi nama dengan acara Lapeh Taragak, dengan harapan dunsanak-dunsanak yang jarang bertemu -karena berbagai alasan- bisa bertemu di moment idul fitri ini.

Idul fitri merupakan waktu yang sangat monumental bagi masyarakat muslim, terutama di Indonesia. Mereka berkumpul dengan sanak kerabat dan handai tolan. Rang rantau bahkan sengaja pulang, sekedar bersilaturrahim di hari yang fitri. Meskipun libur hanya beberapa hari, tapi mereka harus pulang! Apalagi bagi yang masih ada kedua orangtuanya, setidak-tidaknya sekedar untuk memohon maaf anak kepada urang gaek secara langsung. Namun, lain di kampung, lain lagi di Mesir. Hanya putra/i mereka yang sedang merantau di Mesir saja yang tidak bisa ikut berkumpul dengan keluarga besar.

Kami yang di rantaupun sebenarnya ingin berkumpul bersama mereka. Tapi situasi dan berbagai kendala tidak memungkinkan kami untuk berada di tengah-tengah mereka. Semakin pekat saja rasa rindu yang dipendam di negeri orang. Untuk menyikapi suasana yang diluapi rasa rindu ini, KMM Mesir berupaya untuk mengadakan acara alternatif `palapeh taragak jo kampuang halaman`, sekedar pelipur lara di hari yang fitri. Karena di Mesir, rang rantau hanya bisa berkumpul di Rumah Gadang.

Acara yang diadakan memang dikemas lebih bersifat maota lamak dan curhat anggota KMM Mesir serta hiburan. Acara yang dipimpin langsung oleh Ketua KMM Mesir ini dimulai dengan sosialisasi program kerja Dewan Pengurus (DP) KMM Mesir 2010-2011 oleh para pengurus KMM Mesir sebagai upaya untuk bertukar pendapat dengan anggota. Dengan disampaikannya program kerja di awal masa kepengurusan, diharapkan anggota merespon positif dan mendukung acara-acara yang akan digelar serta DP KMM Mesir juga mengerti dengan permintaan dan mampu menyerap kebutuhan anggota. Setelah pemaparan program kerja oleh masing-masing kordinator bidang, masyarakat mulai mengusulkan ide-ide konstruktif mereka. Ari gusfani, mantan ketua IKATH (IKatan Alumni Perguruan Thawalib Padangpanjang) Mesir mengusulkan agar diadakan latihan basilek bagi rang mudo, sebagai bekal bela diri dimanapun berada. Anggota lain, Owen Putra, sarjana jurusan Tafsir Fakultas Ushuluddin Kairo, mengusulkan supaya rihlah yang diadakan oleh KMM Mesir diadakan setelah fase ujian, agar rihlah benar-benar menjadi sarana refreshing anggota KMM Mesir setelah jenuh dengan ujian selama lebih kruang satu bulan.

Menariknya, disela-sela sosialisasi, acara lapeh taragak diselingi dengan hiburan dari anggota KMM Mesir yang sengaja diminta untuk bernyanyi dengan nyanyi minang. Dengan antusias M. Furqoni menyanyikan lagu berjudul `mande` dan masih batambuah dengan nyanyi minang lainnya. Anggota lain juga tak mau kalah. Banyak hadirin yang ingin bernyanyi. Ahmad Hidowar melagukan Bareh Solok dan Malereng Tabiang. Acara semakin hangat dengan hiburan nyanyi dari seorang senior KMM Mesir, Ulyadi, Lc. Dipl., mahasiswa yang sedang menulis thesis pada jurusan hadits Fak. Ushuluddin Universitas Al Azhar Kairo. Dengan spontan beliau meminta kepada ketua KMM Mesir untuk diberi kesempatan bernyanyi. "Alnof, ambo ingin sato lo banyanyi di hadapan kawan-kawan di hari yang fitri ko, sebagai wujud kebahagiaan ambo batamu jo kawan-kawan". Dengan penuh penghayatan, Ulyadi, Lc. Dipl. menyanyikan sebuah nyanyi berbhasa arab yang menyentuh, dengan judul `ghuraba`(orang-orang asing). Pesan nyanyi tersebut tentang ahli ibadah yang memiliki cinta yang sangat mendalam kepada Allah, sehingga terasa asing di dunia manusia, apalagi seperti zaman deawasa ini!

Sambil makan lontong ayam buatan Uda Hamzah, acara dianjutkan dengan curhat terhadap berbagai problematika dan rintihan hati anggota KMM Mesir kepada DP KMM Mesir maupun kepada masyarakat yang lain. Ada anggota yang mengingatkan masyarkata kMM Mesir dengan kato nan ampek. "Kito nan di Mesir jaan sampai lupo di kato nan ampek, seharusnyo semakin tinggi baraja awak, awak semakin paham dengan kato nan ampek hendaknyo, jaan sampai talupoan dek dek lamo hiduik di nagari urang. Indak jaleh raso jo pareso!" Ujar andri Azis, mahasiswa tahun akhir jurusan aqidah dan falsafah Fak. Ushuluddin Al Azhar Kairo. Selaku sesama masyarakat minang, kita mesti memupuk rasa cinta sesama kita dan menyemainya selalu, karena kita bersaudara dengan tulus karena Allah", pesan Joko Sumaryono, Lc., salah seorang senior KMM Mesir yang sudah menjadi local staff di KBRI Kairo

Hadirnya para senior mereka yang sudah jarang hadir di Rumah Gadang dan acara-acara KMM pada acara Lapeh Taragak ini terasa semakin membuat acara lebih spesial bagi anggota KMM Mesir. Bukan hanya para junior, para senior pun bisa lapeh taragak dengan anggota KMM Mesir, apalagi dengan kawan sejawat yang sudah jarang bertemu. Mereka yang sehari-hari sibuk studi dan keluarga mereka memang sudah sulit untuk meluangkan waktu untuk sekedar bersilaturrahim dengan anggota KMM Mesir. Hanya pada momen-momen besar seperti Idul Fitri inilah mereka bisa bertemu dan maota lamak. Mereka yang sudah sepuh dan jarang hadir ini diminta oleh DP KMM Mesir untuk memberikan pesan dan kesan kepada seluruh anggota yang hadir dan sedikit bernostalgia tentang KMM Mesir di masa lalu. Agar cerita-cerita turun temurun sertiap generasi di KMM Mesir juga sampai kepada generasi KMM Mesir sekarang dan mereka tidak lupa dengan perjalanan panjang KMM Mesir.

Tak kalah dengan Rang Bujang, para Bundo Kanduang pun ikut andil menghadiri dan merekapun bisa curhat dan balapeh taragak dengan sesama Bundo Kanduang yang hadir di Aula Rumah Gadang. Sebagian Bundo Kanduang datang dengan anak-anak mereka yang masih lucu dan baru pandai berjalan, bahkan ada yang datang dengan anak mereka yang sudah duduk di bangku SMP. Tentu saja suara cekikan tawa generasi baru dan tangisan mereka ikut membuat suasana semakin semarak. Mereka juag ikut merasakan kebahagiaan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan seusia mereka yang sangat jarang untuk bisa ketemu.

Silaturrahim pun semakin mengkristal. Hati-hati masyarakat minang di Mesir kembali bertemu dan semakin akrab satu dengan yang lainnya. Semakin terasa berkah hibah bangunan asrama dari Pemda Sumbar yang berdiri gagah di Kawasan Tajammu` Awwal New Kairo. Bang Hakim, senior KMM yang paling sepuh berpsan "Meskipun jarang bertemu, kita tetap menjaga silaturrahim". Semoga masyarakat KMM Mesir semakin kompak dan selalu ingat kampung halaman. Seperti Pesan senior KMM Mesir lainnya, Akmal Syafar, Lc. Dipl. "Di Mesir kita hanya singgah sementara, bukan untuk selamanya, semua kita akan pulang ke tanah air, maka rugi bila usia kita tidak dimanfaatkan untuk masa yang lebih lama di kampung halaman kelak!". (Kiriman Alnof Andri Mesir)