Pernyataan Pers HTI: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi

Pernyataan Pers

Hizb ut-Tahrir Menyelenggarakan Sebuah Konferensi Perempuan Internasional

“Khilafah: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi

Pada Sabtu 22 Desember 2012, Kantor Media Pusat Hizb ut-Tahrir berkoordinasi dengan Hizb ut-Tahrir Indonesia akan menyelenggarakan sebuah Konferensi Perempuan Internasional yang penting di Jakarta, Indonesia yang berjudul, ”Khilafah: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi”. Konferensi ini akan mengumpulkan para pembicara dan 1500 peserta dari seluruh dunia untuk membahas penyebab kondisi menyedihkan dari kemiskinan dan eksploitasi ekonomi yang dihadapi kaum perempuan di dunia Islam dan seluruh dunia, sebagaimana juga akan dipresentasikan sistem Khilafah sebagai model pemerintahan yang mampu mengatasi problem besar yang melanda kaum perempuan di seluruh dunia ini. Konferensi ini juga merupakan puncak dari kampanye global tentang isu ini, dimana Hizbut Tahrir telah menjalankannya selama beberapa minggu terakhir.

Dr. Nazreen Nawaz, Perwakilan Perempuan dari Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir memberi pernyataan, “Hari ini di seluruh dunia Islam, jutaan kaum perempuan berjuang setiap harinya untuk menyambung hidup. Derita kemiskinan telah memaksa mereka untuk mencari pekerjaan di luar negeri dan kerap menghadapi pelecehan berat. Sebagian lainnya bahkan dipaksa masuk pada pekerjaan dengan kondisi mirip perbudakan sekedar untuk sesuap nasi bagi keluarga mereka, atau dibiarkan mengemis di pinggir jalan. Jelas ini merupakan kemiskinan struktural yang terus diproduksi. Kaum perempuan ini adalah korban dari pemerintahan korup inkompeten di dunia Islam yang menumpuk kekayaan pribadinya dari kekayaan negeri-negeri Muslim; kaum perempuan ini juga merupakan korban dari sistem Kapitalis yang cacat dan menindas dimana pemerintahan negeri-negeri Muslim telah menerapkan dan mendukungnya dalam negara mereka.”

“Sistem Kapitalis beracun yang didasarkan pada ekonomi pasar bebas dan model keuangan berbasis riba ini, telah melahirkan kesenjangan massal dalam kesejahteraan, menggiring kaun perempuan di seluruh dunia pada jurang kemiskinan dan eksploitasi ekonomi, termasuk jutaan perempuan yang hidup di negeri-negeri Barat dan negara-negara yang merayakan pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Cina, India, Turki dan Brazil. Di dunia Islam, kebijakan kolonial Kapitalis dipaksakan oleh negara-negara Barat pada kawasan ini melalui globalisasi, liberalisasi pasar bebas, dan pinjaman dari lembaga-lembaga dunia seperti IMF dan Bank Dunia, dan ini telah memanipulasi perekonomian negeri-negeri Muslim untuk melayani kepentingan negara dan korporasi asing, di saat yang sama justru memiskinkan rakyat banyak, menghancurkan pasar domestik, dan merampok rakyat dari kekayaan sumber daya alam mereka.”

 

“Berdampingan dengan itu, ideologi Kapitalis yang eksploitatif dan materialistik ini telah menempatkan produksi kekayaan di atas semua nilai-nilai kehidupan, yang berkorelasi pada arah pemberdayaan perempuan hanya pada ketenagakerjaan, merendahkan peran keibuan, dan mengikis konsep perwalian laki-laki dan negara terhadap perempuan – semua ini adalah upaya mendorong kaum perempuan terjun ke dunia kerja. Hal ini telah menjadi tekanan sosial yang berat bagi perempuan untuk mencari pekerjaan agar ia merasa dihargai, dan memaksa kaum perempuan untuk mengambil peran ganda yang menindas mereka, yakni sebagai pencari nafkah sekaligus ibu rumah tangga. Semua itu akhirnya mengakibatkan para perempuan mengkompromikan peran utama mereka sebagai pengasuh dan pendidik dari generasi di masa depan. Sistem ini telah mendehumanisasi perempuan menjadi sekedar komoditas ekonomi yang bisa membawa keuntungan finansial bagi negara mereka, dan membiarkan banyak kaum perempuan terabaikan tanpa seorang pun yang menafkahi mereka dan anak-anak mereka.”

 

“Konferensi penting ini akan mengumpulkan tokoh-tokoh perempuan di seluruh dunia untuk mempresentasikan Khilafah sebagai satu-satunya model pemerintahan yang mampu mengakhiri kondisi menyedihkan dari beban kesejahteraan dan eksploitasi ini. Konferensi ini akan menggarisbawahi bagaimana sistem Khilafah ini menempatkan jaminan kebutuhan manusia di atas keuntungan finansial, dan memandang perempuan sebagai manusia yang bermartabat yang harus selalu dijaga dan dilindungi oleh kerabat laki-laki mereka ataupun oleh negara, dan bukanlah sebagai mesin pencetak kekeyaan, sementara pada saat yang sama sistem ini mengijinkan kaum perempuan untuk mengejar karir jika mereka menginginkannya. Khilafah juga akan menghadirkan kebijakan ekonomi yang sehat dan unik yang telah teruji oleh waktu dalam mengentaskan kemiskinan dan menjamin keamanan finansial. Ini akan menjadi sebuah negara dimana kaum perempuan di seluruh dunia dapat benar-benar melihatnya sebagai sebuah model terbaik yang mampu melindungi mereka dari kemiskinan dan eksploitasi. Kami mengajak seluruh perempuan yang mencari solusi hakiki atas penindasan ekonomi dan eksploitasi untuk menghadiri konferensi penting ini.”

 

 “Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan)?;

dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui”

[TQS.al-Mulk: 14]

 

Catatan untuk Editor:

(1)   Media Inquiries, silakan kontak : [email protected]

(2)   Website Kampanye : http://women.hizb-ut-tahrir.info

 

Dr. Nazreen Nawaz

Central Media Representative, Hizb-ut Tahrir

Kantor Pusat Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Crown Palace Blok A23

Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. No. 231

Tebet – Jakarta Selatan 12810

Telp.: 021-8378 7364

Fax. : 021-8378 7364

www.hizbut-tahrir.or.id