Pers Rilis : DPP IMM Tentang Sikap Pemerintah dalam Sidang Isbat

immPernyataan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar yang terkesan memojokkan Muhammadiyah sebelum dilaksanakannya sidang isbat sangat terkesan  tidak menghargai Muhammadiyah yang memiliki  pendapat lain soal penentuan awal Ramadan sebagaimana disampaikannya di salaha stu tv swasta.

sebelum masalah ini berlarut-larut  Semestinya  Nasaruddin Umar  yang berpendapat mewakili  pemerintah  sudah semestinya menyampaikan permintaan maaf secara resmi  dimuka public karena pernyataan beliaupun disampaikan diruang yang bisa diakses oleh publik pula.
Semestinya beliau selaku pejabat Negara  yang menaungi semua agama dan kelompok ormas yang resmi direpublik ini   tidak boleh bersikap seperti itu karena ini akan memunculkan sentiment negatif terhadap pemerintah ,
selaku wakil menteri agama seharusnya ia mangayomi semua kelompok bukan memihak  dan memojokkan pihak lain tidak pantaslah seorang yang sudah terlanjur dianggap  cendikiawan muslim seperti itu menyampaikan pernyataan yang terkesan mengintimidasi kelompok tertentu untuk mengikuti keinginan pemerintah semestinya pemerintah yang harus memahami keinginan UMMAT.
Kedepan jika nazaruddin  tidak bisa memperbaiki sikap maka ada baiknya   mengaku  saja  bahwa Mengurus ummat itu tidak mudah dan jika merasa tidak mampu jangan memaksakan diri untuk menjabat ada baiknya serahkan jabatan tersebut kepada orang yang dianggap mampu mengayomi setiap oerbedaan  daripada mengaku bisa tapi berpotensi memecah belah persatuan UMMAt yang sudah dibangun selama ini apalagi silaturrahim ormas islam  sudah tebina baik dalam wadah non formal  yaitu Silaturahm Ormas-Lembaga Islam (SOLI)
Sebetulnya jika pemerintah mau bijaksana yang harus dilakukan pemerintah dalam sidnag isbat yang menelan biaya begitu besar itu  adalah memposisikan diri ditengah misalnya pemerintah menyampaikan informasi bahwa ada sebagian UMMAT menetapkan satu Ramadhan pada hari selasa dengan metode Hisab wujudul hilal dengan menungkapkan Dalil-Dalil yang menjadi argumentasi serta  dikemukakan dengan  pembuktian secara Ilmiyah, namun ada juga pihak yang menetapkan satu Ramdhan pada Hari rabu dengan metode rukyah dengan dalil-dalil yang juga maqbul   oleh karena itu menteri agama sebaiknya mengambil keputusan menyerahkan kepada masyarakat dan masing-masing Ormas untuk mengambil keputusan sesuai dalil yang diyakini secara benar dan pemerintah mengakui semua pendapat yang sesuai dengan Al-qur’an dan Alhadits Al-maqbulah
Oleh karena itu saya atas nama Dewan Pimpina pusat Ikatan mahasiswa Muhammadiyah  berharap  kepada Presiden SBY untuk mengevaluasi pejabat-pejabat  yang  mewakili pemerintah secara resmi  dimuka public karena jika ada yang salah dan menimbulkan kontroversi  maka   dikhawatirkan akan semakin memeprburuk citra pemerintahan SBY  dimata rakyatnya sendiri
 
 
FAHMAN HABIBI
Sekjend DPP IMM