Eramuslim – Berhasil menggulingkan Presiden Saddam Hussein dalam intervensi militer pada tahun 2003 lalu. Irak kini berubah menjadi sebuah negara dengan kehadiran pasukan asing terbanyak di dunia bersama dengan Afghanistan.
Sebagai pemimpin koalisi internasional 2003 bersama dengan Inggris, Amerika Serikat menjadi negara pertama dengan jumlah pasukan terbesar di Irak setelah berhasil mengivasi Irak dengan alasan senjata pemusnah massal.
Tahun 2007 menjadi tahun dengan jumlah pasukan AS terbesar yaitu sebanyak 170 ribu tentara ditempatkan Pentagon di Irak. Jumlah tersebut dikurangi setiap tahunnya setelah misi pemerintah AS di Irak selesai hingga meletusnya Musim Semi Arab di tahun 2011 dan munculnya organisasi Negara Islam di tahun 2014.
Berikut infografik jumlah pasukan militer AS antara ditahun 2015 hingga 2016;
Bulan Januari jumlah pasukan militer AS di Irak sebanyak 2.500 prajurit. Di bulan Juli tahun yang sama, Amerika Serikat meningkatkan jumlah personel militer mereka di Irak menjadi 3.050 prajurit, bersamaan dengan pengiriman sejumlah pesawat Apache untuk membantu pemerintah Syiah Irak menangani konflik bersenjata di kota Fallujah.
Di bulan Oktober tahun 2015, Amerika Serikat kembali menambah jumlah tentara mereka di Irak menjadi 3.400 personel untuk membantu pasukan pemerintah Syiah Irak dalam perang melawan organisasi Negara Islam.
Di bulan Januari tahun 2016, Presiden Barack Obama kembali mengirimkan 300 pasukan tambahan ke Irak dengan alasan untuk melatih pasukan pemerintah Syiah Irak dan peshmarga Kurdi menghadapi organisasi Negara Islam. Tercatat ada sebanyak 3.700 pasukan AS dalam bulan pertama di awal tahun ini.
Di bulan Juni kemarin, Obama kembali mengirim tentara tambahan ke Irak sehingga menjadikan tentara militer AS di negara Saddam Hussein menjadi 4.078 personel. Penambahan kembali dilakukan pada bulan September menjadi 4.565 tentara.
Dan di bulan Oktober ini, AS kembali mengirimkan tentara tambahan ke Irak sehingga menjadikan total pasukan mereka menjadi 5.165 tentara. Jumlah ini adalah jumlah resmi yang dikeluarkan Pentagon, dan belum termasuk pasukan khusus yang bertugas untuk membantu memerangi organisasi Negara Islam. (Skynewsarabia/Ram)
