Eramuslim – Jum’at 30 September 2016, puluhan pemimpin dan mantan pemimpin dunia berada di kota Al Quds untuk mengikuti upacara pemakaman mantan pemimpin penjajah Zionis Israel, Simon Peres, termasuk diantaranya adalah 4 perwakilan ataupun pemimpin Arab.
Menurut para pengamat politik dan Arab, kedatangan 4 pemimpin ataupun perwakilan di pemakaman Simon Peres secara tidak langsung mengungkapkan hubungan formal maupun rahasia antara mereka dengan pemerintah Zionis Israel.
Lalu siapa saja mereka? Berikut sedikit ulasannya untuk anda;
Palestina
Menjadi pemimpin bangsa terjajah Palestina, Otoritas Mahmoud Abbas justru menghadiri pemakaman mantan pemimpin penjajah Simon Peres pada hari Jum’at kemarin di tanah Al Quds yang kini dikuasai oleh Zionis Israel.
Sontak saja berita kedatangan Otoritas Mahmoud Abbas menghadiri pemakaman Simon Peres mendapat penolakan luas dari rakyat Palestina baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat. Bahkan Hamas dan Jihad Islam dalam keterangan resminya meminta Abbas untuk tidak datang dalam upacara pemakaman karena dianggap mengkhianati rakyat Palestina.
Mesir
Sudah manjadi rahasia umum bahwa pemerintahan kudeta Mesir yang dipimpin oleh Abdel Fattah Sisi menjadi kawan akrab bagi Zionis Israel. Hal ini telah ditunjukan oleh dimana Israel menjadi negara pertama yang mengucapkan selamat atas keberhasilan kudeta Presiden Muhammad Muris pada 3 Juli 2013.
Dalam acara pemakaman kemarin Mesir diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry.
Jordania
Diwakili oleh Menteri Bidang Perekonomian, Jawad Anani, Jordania merupakan salah satu negara Arab yang memiliki hubungan diplomasi dengan Zionis Israel.
Bahkan dalam artikel terbaru Orientalis kenamaan Yahudi Israel, Dr. Ephraim Harari, mengatakan bahwa pemerintah Zionis Israel mendukung bertahannya rezim berkuasa di Yordania dengan menggunakan segala cara.
Baca artikel;
Maroko
Pernah memiliki hubungan diplomatik dengan Zionis Israel hingga tahun 2000, Maroko mengirimkan penasehat Raja Muhammad VI, Andre Azoulay, untuk menghadiri pemakaman Simon Peres yang berlangsung di Gunung Herzl wilayah barat Al Quds, Palestina.
Simon Peres meninggal pada hari Rabu (28/09) kemarin akibat terserang stroke setelah sebelumnya dirawat intensif oleh dokter Yahudi. (Anatolia/Ram)
