Ini Rute Penerbangan Rahasia Bashar Al Assad Ke Rusia

FILE - In this Tuesday, Dec. 19, 2006 file photo, Vladimir Putin, Russian President, right, and his Syrian counterpart Bashar Assad smile as they shake hands in Moscow's Kremlin. In a few days' worth of opportunistic diplomacy, Vladimir Putin has revived memories of an era many thought long gone, where the United States and Soviet Union jostled for influence in a Middle East torn between two powers. Whatever happens with its proposal to relieve Syria of chemical weapons, Russia reemerges as a player in the region _ and one who does not easily abandon allies. That's meaningful in a region where America's dumping of Hosni Mubarak has emerged as a seminal moment _ and it may resonate with Iran, whose leaders are carefully watching the global chessboard as the clock ticks toward another showdown, over their nuclear program.(AP photo/RIA Novosti, Mikhail Klimentyev, Presidential Press service, File)

Eramuslim – Selasa 20 Oktober 2015, Presiden Syiah Bashar Al Assad baru saja melakukan kunjungan ke luar negeri untuk pertama kalinya sejak meletusnya revolusi tahun 2011 lalu, untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Akan tetapi yang menjadi pernyataan bagaimana buronan nomor satu tersebut dapat melewati langit internasional tanpa terditeksi oleh Interpol? Berikut penelusuran berbahaya yang dilakukan Alex Ivanov, seorang pilot internasional, mengenai rute perjalanan Assad.

“Saya berhasil melacak jalur rahasia penerbangan dari Latakia ke Moskow yang berhasil diamankan oleh inteljen Rusia,” ujar Alex Ivanov seperti dilansir surat kabar Le Temps, Swiss.

Alex Ivanov melanjutkan, “Tanggal 20 Oktober intelejen Rusia membawa Bashar Al Assad kepangkalan udara Latikia, dan kemudian diterbangkan dengan Ilyushin Il-62 dibawah pengawasan ketat aparat intelejen melalui layar PC mereka.”

Menurut informasi yang didapat Alex Ivanov menyatakan bahwa pesawat Ilyushin Il-62 telah tiba di Suriah dari bandara Chacalovski Airport, yang terletak di pinggiran kota Moskow, pada 19 Oktober 2015.

Alex Ivanov menjelaskan bahwa rute penerbangan yang diambil Assad adalah wilayah udara Irak, kemudian Iran, sebelum terbang di atas Laut Kaspia, dan masuk wilayah Rusia melalui zona di selatan, lalu mendarat di Bandara Chacalovski pada pukul dua sore waktu Rusia. (Rassd/Ram)