Eramuslim – Profesor hubungan internasional di Universitas Kairo menyatakan bahwa kondisi yang tidak menentu di Timur Tengah akan memaksa Amerika Serikat untuk kembali mencairkan bantuan ekonomi dan militernya ke Mesir.
Pernyataan ini diungkapkan Dr.Thariq Fahmy kepada kantor berita Sky News Arab, menanggapi kebutuhan Amerika Serikat untuk terus mengamankan kepentingannya ditengah konflik di Irak dan Suriah, dan pemberontakan Syiah Houthi di Yaman.
Menurutnya peran penting Kairo dalam situasi saat ini di Timur Tengah akan memaksa Amerika Serikat untuk mencabut larangan pengiriman senjata ke Mesir, termasuk jet tempur F-16 dan rudal Harpoon, serta bantuan ekonomi tahunan sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Di sisi lain, seorang pakar kebijakan internasional AS di Cato Institute, Dr.Doug Bando, mengatakan kepada Sky News Arab bahwa pemerintah Washington akan dipaksa mengubah kebijakannya terhadap Mesir.
Dr. Doug Bando mengatakan, “Pada akhirnya AS akan menyadari bahwa pembekuan bantuan senjata dan ekonomi terhadap pemerintah kudeta Mesir tidak akan menyebabkan perubahan dalam sikap Kairo.”
Menurutnya pemerintah Obama harus bertindak cepat sebelum AS benar-benar kehilangan mitra penting di Timur Tengah, menanggapi hubungan mesra yang mulai dijalin oleh Mesir-Rusia-Cina. (Skynewsarab/Ram)
