Kisah Sukses Makanan Halal Di Amerika


Gerai makanan halal berkembang dengan pesat di Amerika Serikat—di sebuah negeri di mana Al-Quran akan dibakar. Gerai-gerai halal yang tentu saja menjadi ciri khas Islam yang sangat kuat ini, bahkan menurut para ahli sekarang sanggup bersaing dengan restoran umum lainnya. Mereka mendapatkan ceruk pasar yang besar, bahkan di kalangan non-Muslim.

"Orang-orang bahagia," kata Fred Zakria, pemilik Milano Pizza, salah satu gerai makanan halal di San Joaquin County, California, surat kabar The Record pada Minggu, November 21. "Ini adalah produk yang baik."

Zakria, seorang imigran Afghanistan, yang datang ke California bersama istrinya pada tahun 1987, awalnya bekerja di sebuah toko roti. "Itu adalah kunci bagi saya untuk membuka pintu usaha," kenang Zakria.

Setelah proses panjang meretas kehidupan baru di negara baru mereka, Zakria memutuskan mendirikan gerai pizza halal untuk melayani warga Muslim di San Joaquin.
Hanya dalam waktu lima tahun, ledakan makan siang di pizza Milano adalah bukti keberhasilan Zakria dan popularitas bisnisnya. "Saya punya enam driver," kata Zakria. "Sekarang saya menciptakan lapangan kerja. Saya melatih orang-orang. "

Zakria hanya satu orang yang merupakan bagian dari semakin banyaknya gerai dan restoran halal di San Joaquin. Pada tahun 1986, restoran halal pertama Stockton’s Islamic Meat & Poultry, dibuka. Saat ini, sudah ada 10 restoran makanan halal.

Shahed Amanullah, pendiri zabihah.com, database restoran Halal terbesar di dunia, mengatakan tren makanan halal meluas jauh melampaui California. Ketika diluncurkan 12 tahun yang lalu, Zabihah padahal hanya berfokus pada California Bay Area dan mengelola review dari 200 restoran. Sekarang, ada ulasan lebih dari 7.000 perusahaan nasional. Menurut Amanullah, yang juga seorang wartawan dan aktivis Muslim, saat ini Amerika benar-benar meminta makanan halal dalam jumlah yang besar.

Kompetitif

Di restoran Zakria, pepperoni dan sosis terbuat dari daging sapi, ham terbuat dari kalkun, dan ayam yang disembelih sesuai dengan pedoman Islam.

Para ahli mengatakan industri ini berkembang terutama karena persaingan dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

"Masyarakat Muslim di Amerika sangatlah beragam sehingga orang harus menemukan cara bagaimana melayani kebutuhan berbagai kalangan," kata Amanullah.

"Ketika kami mulai, kualitas perusahaan halal benar-benar mengerikan." Kata Amanullah. "Ini benar-benar menarik… Lahir dari makanan tradisional menjadi opsi rakyat Amerika seperti pizza dan burger. "

Zakria, mengatakan ia juga berpendapat restoran halal semakin kompetitif dan juga semakin menemukan ceruk pasar non-Muslim juga.

"Saya selalu datang ke sini," kata Jessica Kaufman, seorang pelanggan reguler di Milano Pizza. "Ini sehat dan segar, dan saya menyukai pelayanannya." (sa/onislam)