Eramuslim – Ditengah semakin mendekatnya pasukan koalisi regional Arab dan pejuang Populer Rakyat Yaman ke ibukota Sana’a, Selasa 2 September 2015 pemberontak Syiah Houthi justru mengumumkan akan membentuk pemerintahan persatuan nasional dalam beberapa hari mendatang.
Dalam konferensi pers yang disampaikan Dewan Politik kelompok Syiah Houthi, Hamza al-Huthi, di ibukota Sana’a mengatakan, “Kelompok-kelompok oposisi telah sepakat untuk membentuk pemerintaha persatuan nasional dalam 10 hari kedepan, termasuk Partai Kongres Rakyat yang menjadi mitra pemberontakan kelompok Syiah.”
Hamza al-Huthi melanjutkan, “Pemerintahan berikutnya akan menjadi pemerintah persatuan nasional karena di isi oleh berbagai kelompok di Yaman, ditengah kevakuman pemerintah dan dihapusnya konstitusional negara.”
“Kami membutuhkan sejumlah waktu untuk membentuk pemerintahan baru, ini dikarenakan adanya tarik ulur kepentingan antara masing-masing kelompok di Yaman yang menginginkan adanya reformasi di pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Presiden Hadi. Akan tetapi kini mereka semua mengalah demi menggapai kepentingan nasional,” ujar Hamza al-Huthi di depan wartawan.
Sementara itu sejumlah pengamat politik di Timur Tengah menayatakan bahwa langkah yang diambil pemberontak Syiah Houthi menjelang kekalahan mereka di Yaman adalah sia-sia, terlebih resolusi Dewan Keamanan PBB pada VII dari meminta dikembalikannya kekuasaan kepada presiden yang sah dan penarikan milisi Houthi dan sekutunya dari ibukota dan provinsi-provinsi lainnya di Yaman. (Dostor/Ram)