Ambalat Diam-Diam Memanas, TNI Siapkan Sukhoi dan Waspadai Kapal Selam Malaysia

Sukhoi-Milik-TNI-Indonesia-370x290Eramuslim.com – Di tengah hiruk pikuk kisruh KPK-Polri dan segala intrik yang tidak menarik antara Istana dengan PDIP, diam-diam wilayah laut Ambalat memanas. TNI telah mengirim empat jet tempur Sukhoi untuk disiagakan mengusir pesawat asing yang memasuki perairan Ambalat di Nunukan, Kalimatan Utara. Selain itu, atas perintah Panglima TNI Moeldoko, Indonesia juga menambah 100 personel pasukan tambahan lengkap dengan sistem persenjataan.

Bukan kabar baru lagi jika kapal perang Malaysia sering melanggar batas wilayah di Perairan Ambalat. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir di akhir 2014, Malaysia sudah melanggar tiga kali. TNI selalu berhasil menghalaunya.

Jet tempur, Sukhoi sebagai alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Udara itu dikerahkan dari Skuadron Udara XI, Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Seluruh jet Sukhoi itu telah datang di Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, setelah melakukan operasi di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di atas perairan Ambalat, Sungai Nyamuk di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan.

Menurut Komandan Skuadron Udara XI Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Letnan Kolonel (Pnb) David Y Tamboto, penyiagaan empat jet Sukhoi itu adalah perintah langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko, agar tidak ada lagi pesawat asing yang tanpa izin memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain empat jet Sukhoi, TNI Angkatan Udara juga melibatkan satu pesawat Hercules C130 dan satu helikopter Super Puma. Dua pesawat udara itu akan membantu empat Sukhoi melakukan pengamanan wilayah udara di perbatasan. Mereka melakukan patroli rutin bersama TNI Angkatan Laut, yang telah lebih dahulu mengamankan pulau-pulau terluar serta wilayah alur laut Indonesia di Ambalat. Sebab wilayah itu berdekatan dengan Malaysia.

Komandan Pangkalan Udara Tarakan, Letnan Kolonel (Pnb) Tiopan Hutapea, menjelaskan bahwa operasi kali ini menambah 100 personel TNI Angkatan Udara dan membawa amunisi udara dan darat untuk disiapkan di Tarakan.

Ancaman potensial dari Malaysia adalah kapal selam modern Scorpene Perancis yang baru dibeli. Untuk itu TNI menempatkan CN-235 MPA yang telah dipersenjatai lengkap dan bertugas mendeteksi kapal selam sekaligus mengunci target dengan misil. CN-235 MPA menggunakan alat pendeteksi kapal selam dari Perancis, karena kapal selam Scorpene Malaysia, buatan Perancis. (rz)