Anak Punk: Iman Bela Agama Kami Kuat,Kami Masih Lebih Mulia dari Nusron & Para Munafiqin Pembela Ahok

Eramuslim.com – Selama ini komunitas anak Punk selalu dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Bahkan anak Punk dikesankan sebagai kalangan yang dekat dengan tindakan negatif.

Namun, di Kuningan, Jawa Barat anak-anak Punk ikut turun ke jalan menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah menistakan Islam untuk diadili dan dipenjar, Jumat (21/10/2016).

Foto anak-anak Punk Kuningan tengah berbaris mengikuti aksi Bela Islam ini beredar luas di media sosial.

Akun FB milik Front Pembela Islam (FPI) memasang foto tersebut disertai komentar perwakilan anak Punk.

 

punk-demo-ahok“Silahkan kalian mencibir kami yang penuh tato. Silahkan kalian rendahkan kami dijalan.

IMAN UNTUK MEMBELA AGAMA, KAMI LEBIH KUAT. Kami masih lebih mulia dari Nusron, Syafi’i Maarif, dan para munafiqin pembela ahok.

 

Jangan kalian tanyakan dimana aklaq dan agama kami. Karena kami akan tanyakan dimana IMAN kalian yang berlindung dibalik atribut agama, dan kata kata sok suci…!!!”

Aksi anak Punk ini mendapat apresiasi positif banyak pihak. KH Luthfi Bashori, ulama Nahdlatul Ulama (NU) Malang, Jawa Timur merasa bangga dengan aksi ahok-nusron-2anak Punk tersebut.

nasdem-ahok

golkar-ahok“Saya juga merasa bangga dengan apa yang dilakukan oleh adik-adik saya, dalam membela Alquran Kitab Suci umat wiranto-ahokIslam, dari penghinaan si kafir Ahok, musuh bersama umat Islam,” tulis Kyiai Lutfhi dalam akunnya.

adhie

zaskia
Orang-orang yang mengaku Islam namun mendukung pemimpin kafir, dalam firman Allah Swt dalam QS. al-Maidah 51 telah dianggap menjadi bagian dari kelompok kafirun, dan keluar dari keislamannya. Menjual akidah demi seorang ahok. Naudzubillahi min dzaliik!

Aksi anak-anak punk dalam membela Islam ini mengingatkan kami akan kesaksian sejumlah preman Ambon yang ikut terjun berjihad dalam Jihad Ambon beberapa tahun lalu. Ketika mereka ditanya kenapa ikut dalam jihad, dengan wajah penuh kesungguhan mereka menjawab, “Bang, kami sudah banyak dosa, hidup kami selama ini penuh dengan maksiat, kapan lagi pintu surga dibuka untuk orang-orang seperti kami selain berjihad untuk mencari mati syahid?”

Sebuah jawaban yang membikin kami menangis. (ts)