Budaya Malu di Italia, Baru Diduga Korupsi Menteri Mundur

lupi-1-previewEramuslim.com- Menteri Transportasi dan Infrastruktur Italia mengundurkan diri atas dugaan skandal korupsi yang melibatkan dirinya, Jumat (20/3). Padahal, hingga saat belum ada penyelidikan terhadap Maurizio Lupi.
“Aku berhenti dengan kepala terangkat tinggi. Saya di sini bukan untuk membela diri terhadap tuduhan atau meminta pembelaan hak-hak saya karena saya belum menerima pemberitahuan dari penyelidikan,” kata Lupi, saat melaporkan pengunduran dirinya kepada Majelis Rendah Parlemen, seperti dimuat Xinhua.
Menurutnya, pengunduran dirinya tersebut sebagai tanggung jawab komitmen politiknya. Ia menyebut pengunduran dirinya adalah keputusan terbaik bagi pemerintahan Perdana Menteri Matteo Renzi, meski ia tetap tidak berniat untuk meninggalkan dunia politik.
Awal pekan ini empat orang ditangkap, termasuk seorang mantan pejabat di Kementerian yang dikepalai Lupi. Tidak hanya itu, 50 orang lainnya juga sedang dalam penyelidikan untuk membuktikan keterlibatannya.
Jaksa mengatakan, kontrak untuk Expo Milano 2015 dan proyek kereta api berkecepatan tinggi TAV antara Lyon dan Turin, serta sejumlah jalan raya dan rel kereta api di Italia menjadi sasaran ilegal.
Tuduhan ini muncul dari bukti penyadapan yang diterbitkan oleh sebuah media lokal bahwa seorang pengusaha berpengaruh di antara yang ditangkap memperoleh proyek tersebut dari anak Lupi, Luca, yang juga diduga menerima jam tangan Rolex senilai lebih dari 10 ribu Euro (atau senilai Rp. 128 juta) sebagai hadiah.

Apa yang dilakukan Menteri Italia ini patut dicontoh. Tanpa gembar-gembor Pancasila dan sebagainya, mereka sudah paham dengan budaya malu. Di Indonesia, budaya ini amatlah langka. Para koruptor malah menjadi para pejabat negara dan beramai-ramai merampok uang rakyat secara sistematis dan terstruktur. Inilah negeri para bedebah! Demikian Adhie Massardie. (rz)