Ingin Selamatkan Akidah Umat Islam Purwakarta Dari Kelakuan Dedi Mulyadi, Habib Rizieq Malah Dipolisikan

Habib-Rizieq-Dedi-MulyadiEramuslim.com – Habib Rizieq Shihab lagi-lagi berpolemik dengan persoalan hukum di Tanah Air. Kali ini Habib tersandung dengan persoalan sindiran budaya sunda dengan mengganti kata “Sampurasun” menjadi “Campur Racun”. Namun, Habib melalui organisasi yang ia pimpin, FPI membantah telah menghina budaya sunda.

“Kami punya bukti rekaman ceramah yang utuh, kemudian video berdurasi 43 detik yang dianggap melecehkan itu bisa saja diedit dan dengan sengaja poinnya diarahkan kedalam fitnah besar,” bela Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, KH Abdul Kohar seperti dikutip dari Habibrizieq.com, Kamis (26/11).

Menurut Abdul Kohar, ceramah Habib Rizieq isinya hanya ingin menyelamatkan umat Islam Purwakarta dari berbagai hal yang mengarahkan pada perusakan akidah. (KLIK Transkrip ceramah lengkap Habib Rizieq)

Ia menjelaskan, yang dipermasalahkan sebenarnya itu adalah upaya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang sedang mengkampanyekan salam ‘sampurasun’ sebagai ganti ‘assalamualaikum’. Itu yang dianggap sedang meracuni akidah umat Islam. Karena itulah, para ulama di Purwakarta menilai tindakan Bupati yang sedang meracuni akidah itu dikatakan sebagai ‘campur racun’.

“Kata-kata ‘campur racun’ sendiri itu keluar dari para ulama Purwakarta dalam diskusi sebelum ceramah Habib Rizieq, saya jadi saksinya karena ikut disitu,” ungkapnya.

Jadi, kata dia, ajakan dari Bupati Dedi yang mengkampanyekan ‘sampurasun’ untuk menggeser ‘assalamuaikum’ itu adalah racun yang bisa meracuni akidah umat Islam, sehingga muncullah kata-kata dari para ulama Purwakarta yaitu ‘campur racun’ itu.(ts)