Jokowi Persilakan Tenaga Kerja Asing Datang ke Indonesia Sebanyak-Banyaknya

JokowiBlenyun-300x350-1-1-1Eramuslim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia tidak bisa menghindari persaingan ekonomi global seiring berlakunya perdagangan bebas di negara Asia Tenggara dan dunia.

“Karena itu saya ingin mengingatkan kita semuanya, bahwa perusahaan luar negeri yang masuk ke Indonesia tidak lagi bisa kita halangi. Jangan lagi kita mengeluh nanti kalau ada berbondong-bondong tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, ada perusahaan-perusahaan skala ekonomi kecil (toko kelontong) membuka usaha di Indonesia,” ujar Jokowi pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-69 di lapangan kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (21/7).

Turut hadir pada puncak Harkopnas ke-69 tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) (Menkop), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Dikatakan Presiden, kehadiran perusahaan dan tenaga kerja asing tidak bisa dihalangi karena kesepakatan perdagangan bebas sudah ditandatangani sejak 11 tahun lalu. Indonesia kata dia, sudah masuk pada persaingan ekonomi global, dan antar negara, bukan lagi antara provinsi dan antar kabupaten. Kendati persaingan ekonomi global tersebut belum kelihatan, namun semua negara sudah saling intip. Masing-masing negara berusaha mencari peluang usaha di negara lain.

Presiden mengatakan, kunci memenangkan persaingan global yaitu kecepatan dan fokus pada pembangunan ekonomi. Hal ini akan menciptakan efisiensi.

“Kita juga akan mampu memenangkan persaingan ekonomi global dengan cara mengadaptasi perubahan-perubahan dunia sekarang ini. Kalau kita cepat mengadaptasi perubahan ekonomi dunia, kita akan unggul. Sebaliknya jika kita terlambat mengadaptasi perubahan ekonomi dunia tersebut, kita akan tertinggal. Salah satu yang perlu kita adaptasi di bidang perekonomian dunia, yaitu perkembangan teknologi informasi,” katanya.

Teknologi informasi, lanjut Presiden berkembang begitu cepat. Orang jualan tidak lagi di pusat perbelanjaan, sehingga nanti mall tidak lagi berkembang. “Kemudian orang jualan tidak lagi di toko-toko, sehingga toko juga nanti bisa tutup,” kata dia.

Dia mengatakan, tidak ada yang bisa memperkirakan perkembangan perdagangan dunia seiring pesatnya teknologi informasi. “Semuanya sudah berubah menjadi online store (perdagangan online). Di negara lain juga usaha ini sudah bergerak begitu cepat. Jadi kita harus siap menghadapinya,” katanya. Entah, siapa yang membuat pidato ngawur seperti ini. Yang jelas, presiden sekarang kapasitasnya sepertinya belum sampai ke situ.[bsc]