Migas Dikuasai Mafia-Pejabat Korup, Indonesia Tidak Punya Cadangan BBM

mafia migasEramuslim.com – Tanpa adanya cadangan penyangga Bahan Bakar Minyak (BBM), Indonesia bakal mengalami risiko dan tantangan tinggi dalam menjaga ketahanan energi nasional.

“Dengan posisi saat ini, tidak ada cadangan penyangga maka kita dalam risiko. Tentunya yang namanya risiko bisa kejadian, bisa tidak,” kata pengamat energi Herman Darnel di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Herman mencontohkan, tren geopolitik di berbagai belahan dunia terus mengalami perubahan. Geopolitik di Timur Tengah misalnya, yang mendominasi produksi minyak dunia, berpengaruh cukup besar terhadap pasokan BBM di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Kata Herman, Indonesia sampai saat ini, masih bergantung dengan pasokan minyak mentah dan BBM dari luar negeri. Sekitar 1 juta barel per hari (bph) minyak diimpor dari luar negeri disiapkan guna memenuhi pasokan BBM nasional.

“Misalnya kalau terjadi perubahan geopolitik global kita nunggu pasokan dan bergantung impor 1 juta barel per hari maka risiko itu akan kita bayar dengan realita nantinya,” ucap Herman.

Bila pasokan minyak mentah dan produk BBM hilang di pasar global, Indonesia akan kesulitan memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Efek dominonya, ekonomi nasional akan terganggu.

Karena itu, dia mengimbau pembangunan cadangan penyangga BBM merupakan suatu keharusan. Dari proyek strategis itu, Indonesia bisa meminimalisir efek dari risiko-risiko geopolitik yang memengaruhi pasokan minyak mentah dan BBM di pasar global.

“Jadi kebutuhan sangat mendesak dan kita harus menghindarkan Indonesia dari itu,” kata Herman.(ts/inilah)