Rachma: Husni Meninggalkan Misteri Tentang Curangnya KPU Dalam Pilpres Lalu

Rachmawati-Soekarnoputri-1-20140806-johanEramuslim.com – Di mata tokoh politik nasional, Rachmawati Soekarnoputri, kepergian Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, menghadap Tuhan YME menyisakan sejumlah misteri di balik dugaan kecurangan pada Pilpres 2014.

Menurut Rachma, Husni menjadi orang paling disorot dengan pro dan kontra ketika kompetisi Pilpres 2014 berlangsung sengit antara dua pasangan, Prabowo-Hatta VS Jokowi-JK.

“Nasib siapa yang akan menjadi orang nomor 1 di RI sangat tergantung lembaga KPU dan tanda tangan ketuanya, ia jadi algojo ataukah dewi fortuna yang menentukan nasib 250 juta rakyat Indonesia,” ucap Rachma menanggapi kabar duka wafatnya Husni.

Rachma teringat, berbulan-bulan setelah KPU menentukan pemenang Pilpres dan pemerintahan sudah berjalan, tiba-tiba muncul kabar menghebohkan terkait bocornya SMS dari salah satu petinggi Partai Nasdem, Akbar Faizal, kepada Deputi II Kantor Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho.

Isinya, tentang kecurangan Pilpres 2014 yang dilakukan tim pendukung Jokowi-JK. Dalam SMS itu, Akbar menyebut teknologi sedot data KPU yang dimiliki oleh tim di bawah komando Luhut Binsar Panjaitan.

“Bagaimana cara pembajakan, menyedot suara lewat IT KPU untuk memenangkan pasangan tertentu, dan modus-modus operandi lain. Banyak kecurangan pemilu secara TSM (terstruktur, sistematis dan masif) yang sudah menjadi rahasia umum ketika Pilpres 2014,” ucap Rachma.

Menurut Rachma, pada Pilpres 2014, lebih kental dominasi KPU dalam soal penentuan nasib bangsa Indonesia. Namun tak bisa disangkal bahwa ada nuansa desain besar untuk memenangkan kubu tertentu demi kepentingan neo liberalisme di Indonesia.

“How to lie with statistic. Angka bisa dimanipulasi,” ungkap putri Bung Karno ini.

Meski di tengah kerancuan dan kejanggalan hasil Pilpres 2014 yang menjadi tanggung jawab penuh KPU, Rachma tetap mendoakan kepergian almarhum Husni Kamil Manik.

“Semoga diampuni segala dosa-dosanya, apapun, apakah sadar atau tidak sadar karena apa yang jadi keputusannya saat itu adalah menyangkut nasib Republik Indonesia,” pungkas Rachma. Husni telah dipanggil Allah Swt, semoga dia bisa mempertanggungjawabkan semua yang pernah dilakukan semasa hidupnya di hadapan Sang Pencipta, baik maupun buruk. Amien. [rmol]