Tips Bertoleransi Terhadap Perayaan Natal Ala Ustadz Felix Siauw, Patut Ditiru!

23. “Islam itu sangat menghormati Yesus (Isa) | Namun kami memuliakannya sebagai Nabi bukan sebagai Tuhan”.

24. “Isa Ibnu Maryam disebut lebih banyak dari Muhammad di dalam Al-Qur’an | Namun kami tidak bisa menerima bahwa dia dianggap Tuhan”.

25. “Sedang ibunya Maryam itu wanita terbaik di dunia tersebab kesuciannya | Namun kami tidak bisa menganggapnya ibunda dari Tuhan”.

26. “Sedang kelahiran dari Isa Ibnu Maryam tertulis mulia di dalam Al-Qur’an | Dan keselamatan padanya selalu sepanjang masa”

27. “Dan salam dilimpahkan kepadaku, pada hari aku lahir, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qur’an Surat 19:33).

28. “Kami menghormati Isa sebagaimana kami memuliakan ibunya | Juga keluarga Imran, Daud, Musa, dan Ibrahim”.

29. “Sulit kami merayakan atau mengucapkan yang dianggap sebagai hari lahir (natal) Tuhan Yesus (Isa) | Tidak mampu kami menyelisihi Isa”

30. Sedang Isa bin Maryam berpesan | “Sungguh aku ini hamba Allah, Dia memberiku AlKitab (Injil) dan Dia menjadikan aku Nabi” (QS 19:30).

31. Amanah sudah kami sampaikan bahwa kami tidak bisa ikuti perayaan Natal | Tidak juga mengucap “Selamat Natal” pada satu hal yang batil.

32. Kami mengakui dan memberi salam pada kelahiran Isa Ibnu Maryam Sang Nabi yang disucikan | Bukan salam pada hari kelahiran Tuhan.

33. Begitulah saya jelaskan dengan baik | Dengan perkataan lembut lagi menghormati kedua orangtua sebagaimana perintah Allah.

34. Alhamdulillah, sampai saat ini mereka memahami dengan baik | Bahwa toleransi Muslim adalah membiarkan perayaan mereka.

35. Alhamdulillah pula mereka melihat perubahan saya setelah menjadi Muslim | yg tentu lebih menghargai, menyayangi, menghormati orangtua.

36. Tiada kebencian pada orang non Islam | Justru karena sayang kita ingin mengajak mereka menuju cahaya Islam termasuk orangtua saya.

37. Tidak pernah hubungan saya-ayah, saya-ibu lebih baik dari hari ini bercanda bergurau, berkisah | Tak pernah ada ini sebelum Muslim.

38. Islam mengajarkan saya menghormati dan memuliakan orangtua sepenuh jiwa | Maka tak pernah ada cerita mereka protes tentang toleransi.

39. Karena orangtua saya tahu persis hanya karena Islam saya bisa berkasih dengan mereka | Allah yang ajarkan saya menyayangi kedua orangtua.

40. Alhamdulillah, Allah memudahkan saya menjaga aqidah saya | Bukan terombang-ambing tak jelas atas alasan toleransi.

41. Bila kita selalu baik pergaulannya setiap saat pada saudara kita non-Muslim | tidak mengucap Selamat Natal tak menjadi soalan dan masalah.

42. Alhamdulillah Allah sudah menunjuki kita Islam | Mudah-mudahan kita selalu menjaganya | wallahua’lam. (kl/dmm)