Umat Islam Wajib Tumbangkan Penguasa Korup dan Antek Kafir Sebagai Bentuk Bela Negara

muiEramuslim.com – Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung program bela negara. Dewan menyatakan dalam rapat pleno kedua bahwa wajib bagi seorang Muslim untuk membela negaranya.

“Muslim punya kewajiban untuk membela negara,” kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dalam konferensi pers usai Rapat Pleno Kedua di Kantor MUI, Kamis (26/11).

Rapat pleno tersebut dihadiri oleh puluhan perwakilan ormas Islam yang menjadi anggota Dewan Pertimbangan MUI. Din mengatakan, ulama mendukung dan mendorong penuh program bela negara. Akan tetapi, ia menekankan, bela negara tidak hanya secara fisik tapi lebih secara mental.

“Perlu ada penguatan kesadaran dan komitmen seluruh elemen bangsa. Bela negara harus dikaitkan dengan pembangunan diri,” ujarnya.

Din mengaku, hasil rapat Dewan Pertimbangan ini akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan MUI. Selain itu, ormas Islam yang ikut serta dapat menyebarluaskannya kepada seluruh umat Islam. Selain itu, rekomendasi tersebut juga akan disampaikan kepada pemerintah agar bisa disempurnakan dan dipraktikkan.

Secara lebih detil, bentuk bela negara dimana kaum Muslimin wajib ikut adalah membela yang haq dan memerangi yang bathil. Penguasa yang amanah dan adil wajib dibela. Namun penguasa korup adalah bathil sebab itu harus diperangi dan itu adalah bentuk kecintaan terhadap negara. Muslim wajib menumbangkan penguasa yang korup dan menjadi boneka kafir sebagai bentuk bela negara.(ts)