Wahdah Islamiyah Gelar Mukernas VI

Ormas Islam Wahdah Islamiyah (WI) melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang ke VI berlangsung 31 Oktober hingga 1 Nopember di Gd. Makarti LAN Makassar.

Menurut Ketua Panitia Rusmin Latif, ST, kegiatan ini bertujuan merumuskan program-program (WI) dua tahun ke depan. Selain itu, lanjut alumni Unhas ini, beberapa kebijakan strategis, rekomendasi akan diputuskan dalam mukernas. Mukernas VI ini mengambil tema “Dengan Ukhuwah, Kerja Keras, Konsisitensi, dan profesionalitas Kita Wujudkan Ummat Rahmatan lil ‘alamin yang bermartabat”, yang akan diikuti sekitar 350 utusan dari 35 Cabang dan 20 Daerah Binaan di Seluruh Indonesia.

Mukernas WI di buka oleh Staf Ahli Gubernur Sulsel, Drs. Arifin Daud, M.Si. Selain dihadiri pejabat pemerintah, Mukernas juga dihadiri pengurus ormas-ormas Islam se Sulsel, tokoh masyarakat, anggota, pengurus dan simpatisan WI. Pembukaan Mukernas dimeriahkan atraksi Perguruan Perisai Badar, setelah di Launching oleh Ketua IPSI (Ikatan Pencat Silat Indonesia) Sulsel H. A. Yaksan Hamzah, M.SI

Mukernas WI juga, dirangkaikan dengan silaturahim Da’i nasional, yang diikuti sekitar 300 da’i dari cabang dan daerah binaan bertempat di Aula Masjid Darul Hikmah Kantor DPP WI Jl. Antang Raya Makassar. Selain itu, WI juga menggelar Pelatihan Manajemen Kepemimpinan diikuti kurang lebih 90 peserta dari pimpinan cabang dan binaan WI seluruh Indonesia.

Mukernas WI yang ke VI, membahas program kerja, di antaranya peluncuran program Sedeqah Seribu Sehari (S3), program unggulan Lembaga Amil Zakat WI. Menurut Ketua Lazis Nur Ihsan, Lc, program ini bertujuan sebagai penggalangan dana untuk pembiayaan sosial, seperti bantuan bencana alam, pemberian bantuan beasiswa bagi orang tidak mampu, santunan da’i, serta penghafal Al Qur’an.

Menurut Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Ust.Muhammad Zaitun Rasmin, Lc bahwa Mukernas ini mempertegas visi 2015, yakni menjadi ormas Islam yang eksis di seluruh ibukota propinsi di seluruh Indonesia, yang ditandai dengan terbentuknya Dewan Pimpinan Cabang (DPC), serta memiliki 100 pesantren tahfidz di seluruh Indonesia.

Ke depan, WI akan bekerja keras agar visi misi tercapai, apalagi saai ini tantangan dakwah kian berat. Sehingga, kerja keras, dan kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat, pemerintah, serta ormas Islam lainnya, amat diperlukan WI berharap dengan tercapainya visi misi tersebut dapat mewujudkan umat yang rahmatan lil alamin yang bermartabat.

Selain membahas program Kerja, Mukernas WI juga melahirkan sejumlah rekomendasi Yaitu;

1. menyerukan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia untuk segera bertaubat kepada Allah SWT. dan menghimbau pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas dalam menindak pelaku berbagai bentuk kejahatan dan kemungkaran yang dapat mengakibatkan kehancuran masa depan bangsa dan datangnya bala bencana yang lebih dahsyat dari Allah SWT.

2) Menghimbau kepada pemerintah agar memberikan otoritas yang lebih luas kepada para ulama dalam mengatur urusan agama Islam di Indonesia. Menjadikan fatwa ulama sebagai referensi dalam membuat kebijakan Negara.

3) Menghimbau pada pemerintah agar sungguh-sungguh melarang dan mengambil tindakan tegas kepada semua aliran agama yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan masyarakat Muslim Indonesia yang beraqidah Ahlussunnah waljamaah, seperti Syiah, Ahmadiyah, Islam jamaah dan berbagai paham lainnya yang bertentangan dengan aqidah Islam.

4). Meminta kepada Meneg Kominfo yang baru agar secara serius dan bertahap menutup semua situs-situs porno yang merusak moral generasi muda bangsa.

5) Menghimbau kepada Kepolisian Republik Indonesia dan aparat hukum lainnya untuk dapat meningkatkan pemberantasan Narkoba dengan menangkap dan menghukum seberat-beratnya pembuat, pengedar dan pemakainya, dan kepada pemerintah Republik Indonesia bersama Departemen dan lembaga terkait secara besama-sama dapat menemukan solusi yang tepat guna pencegahan dan pengawasan pengedaran dan penggunaan narkoba.

6) Mengutuk keras Agresi Israel ke Palestina dan memprotes keras kebijakan Amerika Serikat yang diskriminatif terhadap bangsa-bangsa Timur Tengah, menyerukan kepada negara-negara Islam (OKI) dan umat Islam sedunia untuk melakukan tekanan kepada Israel dan Amerika Serikat, termasuk tekanan terhadap PBB yang mandul dan tidak dapat melaksanakan perannya sebagai Badan Dunia menyangkut kebijakan dan sikap terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di negara-negara Islam terutama di kawasan Timur Tengah.

7)Mendorong pemerintah untuk melakukan regulasi terhadap kebijakan ekonomi untuk membangun ekonomi Islam dalam seluruh institusi ekonomi Islam seperti; perbankkan, pegadaian, Koperasi syariah, asuransi,dll.8) Meminta ketegasan kepada pihak pemerintah untuk memberantas tindak pidana korupsi dengan memberdayakan lembaga-lembaga pemberantasan korupsi secara maksimal dan konsisten. (panitia publikasi)