Negara-Negara Arab Bentuk Aliansi Militer Islam Guna Hadapi Teroris

Saudi policemen gather around debris following a blast inside a mosque, in the mainly Shiite Saudi Gulf coastal town of Qatif, 400 kms east of Riyadh, on May 22, 2015. A suicide bomber targeted a Shiite mosque during Friday prayers in Kudeih in Shiite-majority Qatif district, the interior ministry said, with activists saying at least four worshippers were killed. AFP PHOTO / HUSSEIN RADWAN (Photo credit should read HUSSEIN RADWAN/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Senin 14 Desember 2015, sebanyak 34 negara Islam memutuskan pembentukan “Aliansi Militer Islam” yang berbasis di ibukota Riyadh, Arab Saudi, dalam rangka memerangi terorisme yang mengatasnamakan agama.

Seperti dilansir Saudi Press Agency “SPA” dalam terbitannya pada hari Selasa (15/12) pagi menyatakan, “Ibukota Riyadh akan menjadi markas utama Aliansi Militer Islam yang akan bertugas mengkoordinasi dan memberikan dukungan operasi militer melawan teroris, serta pengembangan perangkat lunak untuk mendukung upaya dan mekanisme tersebut.”

Di antara negara-negara yang berpartisipasi dalam Aliansi Militer Islam adalah Arab Saudi, Yordania, UEA, Mesir, Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Turki, Tunisia, Sudan, Palestina, Qatar, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Maroko dan Yaman.

Tercatat ada 10 negara lainnya di luar kawasan Timur Tengah yang telah menyatakan dukungan terhadap Aliansi Militer Islam.

Selain koordinasi antar negara anggota, nantinya Aliansi Militer Islam akan berkerjasama dengan pemerintah dan organisasi internasional lainnya dalam rangka menghabisi aksi terorisme yang banyak menyebar dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. (Skynewsarabia/Ram)