Pakar Militer Jerman: Perang Sesungguhan Belum Dimulai Organisasi Negara Islam Di Irak

Dr. Guido Steinberg SWP, Politisches Frühstück, Körber-Stiftung, Berlin, 07.10.2014. Foto: Marc Darchinger www.darchinger.com  20141007_146_MD412205
Dr. Guido Steinberg SWP, Politisches Frühstück, Körber-Stiftung, Berlin, 07.10.2014. Foto: Marc Darchinger www.darchinger.com 20141007_146_MD412205

Eramuslim – Pakar terkemuka urusan Timur Tengah asal Jerman, Guido Steinberg, mengatakan dalam pernyataan khusus di Radio Berlin Brandenburg bahwa pertempuran sesungguhnya di kota Mosul belum dimulai oleh militan Negara Islam.

“Tidak akan ada akhir yang cepat dalam operasi pembebasan kota. Koalisi internasional dan pasukan pemerintah Syiah Irak tidak akan mudah mengusir sekitar 4 sampai 6 ribu militan Negara Islam dari kota,” ujar Guido Steinberg menambahkan.

Steinberg menekankan perlunya mengembangkan jalur politik dalam operasi pembebasan Mosul dalam pertemuan darurat anggota koalisi interasional yang di gelar di ibukota Perancis, Paris, pada Selasa (25/10) sore.

Perlu dicatat bahwa Turki dan Irak tidak akan ikut ambil bagian dalam pertemuan ini, setelah kedua negara bersitegang akibat keinginan Ankara untuk ikut serta dalam operasi pembebasan kota Mosul, akan tetapi ditolak oleh pemerintah Syiah Baghdad.

Menurutnya Turki memiliki persepsi lain tentang masa depan Mosul, terlebih setelah pernyataan terang-terangan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan yang tidak akan membiarkan kelompok Syiah untuk tinggal dan menguasai kota setelah operasi pembebasan.

Senada dengan Erdogan, Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim Internasional, Sheikh Ali al-Qaradaghi, dalam pernyataannya di awal bulan Oktober ini menyebut perang melawan organisasi Negara Islam yang diluncurkan Amerika dan pemerintah Syiah Baghdad telah merubah komposisi demografis Muslim Sunni di Irak.(Dostor/Ram)