Analis militer surat kabar Haaretz Israel, Amos Harel, menyatakan bahwa Badan Keamanan Israel percaya bahwa Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, adalah kartu AS yang dapat mencegah pecahnya Intifadah Palestina 2014 di Tepi Barat.
Dalam analisanya di surat kabar “Safa” pada Senin (24/11), Harel menyatakan bahwa adanya kesepakatan tidak tertulis dari para pemimpin keamanan Israel untuk tidak mengirimkan pasukan keamanan ke kota Yerusalem.”
Menurutnya para petinggi keamanan Israel percaya bahwa meningkatnya eskalasi benterokan dan penyerangan di kota Yerusalem didasarkan pada rekasi warga Palestina atas pengepungan terhadap Masjid al Aqsha yang terus meningkat dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.
“Mereka percaya bahwa api kemarahan warga Palestina karena permasalahan al Aqsha, dan bukan penjajahan Israel di tanah Palestina,” ujar Harel.
Selain itu Harel percaya bahwa kepala intelijen Israel melihat Presiden Abbas masih berkontribusi untuk menenangkan suasana di wilayah Tepi Barat. (Dostor/Ram)
