Darurat Al Quds, Akademisi Dan Agamawan Yahudi Desak Netanyahu Ambil Alih Pengelolaan Masjid Al Aqsha

Masjid Al AqshaEramuslim – Akademisi Yahudi dan organisasi Ragafim Zionis Israel mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih peran pengelolaan Masjid Al Aqsha dan membatasi peran Lembaga Wakaf Islam Al Aqsha.

Dalam petisi yang diajukan akademisi politik dan ekonomi Yahudi ke Mahkamah Agung Zionis Israel pada Jum’at (19/08) pekan kemarin, menuding para pengurus dan pejabat Lembaga Wakaf Islam Al Aqsha selalu mengganggu dan menyerbu warga Yahudi yang akan masuk ke komplek Masjid sehingga menyebabkan gesekan fisik.

Para professor dan doktor dari berbagai universitas di Zionis Israel ini meminta PM Netanyahu dan Menteri Keamanan Dalam Negeri membatasi peran Lembaga Wakaf Islam Al-Aqsha atas tindakan pencegahaan kunjungan warga Yahudi ke komplek yang diklaim sebagai reruntuhan Kuil Sulaiman.

Kesepakatan perjanjian perdamaian antara Yordania dan Israel pada tahun 1994 menjadi pijakan Kerajaan Yordania melalui Lembaga Wakaf Islam Al Aqsha sebagai pihak penanggung jawab dan pengelola atas tempat-tempat suci umat Islam di kota al Quds, termasuk di dalamnya Masjid Al Aqsha. (Rassd/Ram)