Dokumen Rahasia Zionis-Israel: Jordan Adalah Negara Palestina Masa Kini

Masjid Al aqshaEramuslim – Sebuah dokumen rahasia milik Zionis-Israel dikabarkan . Dokumen itu menyebutkan bahwa mendiang presiden Yahudi Shimon Peres meminta PM Israel Menachem Begin untuk menolak hak kembali warga Palestina dan membagi kota Al Quds dalam perjanjian Camp David 1978.

Permintaan ini diajukan Shimon Peres kepada PM Zionis Israel saat itu, Menachem Begin, 4 hari sebelum pergi ke Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam pertemuan Camp David, bersama dengan Presiden AS Jimmy Carter, Presiden Mesir Anwar Sadat, yang dengan tegas ketiganya menolak negara Palestina.

“Kami tidak setuju hak kembali warga Palestina sesuai dengan perbatasan 1967, membagi kota Al Quds, dan mempertahankan Zionis Israel dimulai dari Sungai Yordan melalui kehadiran tentara Israel dan juga di Tepi Barat,” ujar Shimon Peres dalam pernyataannya kepada PM Menachem Begin di akhir bulan Agustus tahun 1978.

Shimon Peres melanjutkan, “Saya pikir kita akan terpecah belah di suatu hari nanti dikarenakan kita tidak tahu harus berbuat apa terhadap orang Arab yang mencapai 1,8 juta orang. Dan kemudian akan sulit bagi kita nantinya untuk menghadapi mereka.”

Sedangkan untuk Jordania, Shimon Peres mengatakan bahwa dirinya menentang dua negara Arab dan pembentukan negara Palestina yang lain ataupun negara Arafat lainnya, karena 50% dari penduduk Yordania saat ini Palestina. “Ini adalah negara Palestina, dan Jordan adalah teman terbaik bukan Palestina.”

Perjanjian Perdamaian Camp David ditandatangani pada tanggal 17 September 1978 di Gedung Putih yang bertujuan untuk perdamaian di Timur Tengah.

Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memimpin perundingan rahasia yang berlangsung selama 12 hari antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, termasuk di dalamnya membahas masalah Palestina. (Sputnikarabic/Wikipedia/Ram)