Hamas: Kami Akan Tetap Terapkan Hukuman Mati Bagi Para 'Pengkhianat'

Aparat keamanan HamasGerakan Islam Palestina Hamas yang memerintah Jalur Gaza pada hari Senin kemarin (19/4) mengatakan bahwa mereka akan tetap melaksanakan eksekusi mati bagi orang-orang yang telah didakwa karena menjadi mata-mata Israel meskipun adanya kemarahan dari kelompok-kelompok HAM.

"Kami akan terus menerapkan hukuman mati bagi semua orang yang telah dijatuhi hukuman," kata menteri dalam negeri Hamas Fathi Hamad dalam sebuah konferensi pers, ia menambahkan bahwa menjadi mata-mata bagi Israel adalah garis "merah" bagi pemerintahan yang dikuasai oleh gerakan Islam Hamas.

"Siapapun yang menyadari dirinya dalam kondisi berbahaya dengan menjadi agen dan mata-mata Israel, menyediakan informasi kepada Israel tanpa memperhatikan siapa dia sebenarnya yang merupakan bangsa Palestina, maka harus dibawa ke pengadilan," katanya.

"Jika mereka terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman mati, maka kami akan segera menerapkannya untuk mempertahankan masyarakat kami dan proyek jihad dan pembebasan negara kami dari penjajahan Israel."

Kelompok HAM mengecam eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Hamas terhadap dua orang "kolaborator" pada Kamis minggu lalu.

Amnesti Internasional menyebut eksekusi mati – yang merupakan pertama kali di Gaza dalam lima tahun terakhir – sebagai suatu langkah "sangat mundur yang dilakukan oleh Hamas" dan mereka mengatakan kedua orang itu dihukum dalam proses militer yang tidak adil.

Hamas memukul balik kelompok tersebut, dengan mengatakan: "Mereka harusnya juga berbicara tentang kejahatan yang telah dilakukan oleh agen-agen Israel dan bukan mempermasalahkan ‘keadilan’ yang kami laksanakan."(fq/aby)