Ingatkan Umat Islam, Palestina Akan Luncurkan “Mushaf Masjid Al Aqsha”

Saher Al-KaabiEramuslim – Memiliki caranya tersendiri untuk berjuang membebaskan Masjid Al Aqsha dari penjajahan Zionis Israel, seorang seniman wilayah Tepi Barat berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan penulisan Al Qur’an yang akan mengusung hak cipta “Mushaf Masjid Al-Aqsa”.

Adalah Saher Al-Kaabi seorang seniman kaligrafi Palestina berumur 40 asal kota Ramallah yang setiap hari menghabiskan 15 jam untuk menyelesaikan penulisan mega proyek “Mushaf Masjid Al-Aqsa” dengan tenggat waktu hingga akhir tahun 2016.

Dalam keterangannya kepada Anatolia, Saher Al-Kaabi berharap bahwa Al Qur’an tulisan tangannya dapat mengingatkan kembali setiap umat Muslim di seluruh dunia mengenai Masjid Al Aqsha dan kota suci Al Quds yang kini berada di bawah penjajahan Zionis Israel.

“Mushaf Masjid Al-Aqsa menjadi mushaf dan duta pertama yang akan membawa kiblat pertama kepada umat Islam di seluruh dunia,” ujar Saher Al-Kaabi kepada Anatolia.

في مرسمه الخاص بمنزله، في مدينة رام الله، بالضفة الغربية، يسابق الخطاط الفلسطيني، ساهر الكعبي، الزمن من أجل الانتهاء، قبل اختتام العام الجاري، من كتابة أول مصحف يحمل اسم "مصحف المسجد الأقصى". مجهود شاق يبذله الكعبي (40 عاما)، الذي يعمل على خط المصحف الجديد لنحو 15 ساعة يوميا، لكنه لا يساوي حجم السعادة التي يشعر بها، وهو يخط بيده أول نسخة من مصحف يحمل اسم "الأقصى"؛ ليتذكر كل من يحملها واجبه تجاه هذا المسجد، والمدينة المقدسة، اللذين يرزخان تحت "الاحتلال". وحول ذلك يقول لـ"الأناضول": "مصحف الأقصى، هو أول مصحف يحمل اسم المسجد، وأول مصحف يحمل اسم دولة فلسطين رمزياً، وسيكون سفيرا لهما حول العالم". ( Issam Rimawi - وكالة الأناضول )

Saher Al-Kaabi menuturkan bahwa dirinya tidak dapat keluar rumah karena harus menghabiskan 15 jam dalam sehari dengan kosentrasi penuh untuk menulis lembar demi lembar mushaf Al Qur’an agar menghindari kesalahan dalam penulisan.

Menurut Saher Al-Kaabi, kesulitan yang paling banyak dihadapi dalam penulisan Mushaf Masjid Al-Aqsha adalah menjaganya agar tetap memiliki 604 halaman yang merupakan ukuran standar salinan resmi Al Qur’an.

Ditugaskan secara resmi oleh Presiden Mahmoud Abbas pada 26 Februari 2014, Saher Al-Kaabi baru dapat menulis Mushaf Masjid Al-Aqsha 1 tahun kemudian untuk memperoleh persetujuan dan izin dari badan resmi berwenang.

Perlu diketahui bahwa Saher Al-Kaabi harus menggunakan tinta dan kertas khusus dalam penulisan Mushaf Masjid Al-Aqsha. (Anatolia/Ram)