Inilah Daftar Dosa Shimon Perez

simon-peres-1Eramuslim – Lahir di Wieniawa, Polandia, pada 2 Agustus 1923, dan wafat di Ramat Gan, Israel, 28 September 2016 pada umur 93 tahun, Simon Peres menjabat presiden Zionis Israel ke 9 pada periode tahun 2007 hingga 2014, melalui kendaraan partai politik Kadima.

Dalam pernyataan terbarunya menanggapi kematian Peres, Gerakan Perlawanan Islam Palestina “Hamas” bahkan menyesalkan cepatnya kepergian presiden Zionis Israel ke 9, sebelum dapat diajukan ke Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perangnya terhadap warga Palestina.

Lalu dosa-dosa apa saja yang dilakukan Simon Peres selam menjadi pemimpin Zionis Israel? Berikut 4 dosa besar Simon Peres yang berhasil Eramuslim himpun;

1. Dosa pertama adalah Perjanjian Oslo ditahun 1993 yang dimotori oleh Presiden AS Bill Clinton, PM Zionis Israel saat itu Yitzhak Rabin, dan Ketua PLO Yasser Arafat.

Dalam perjanjian ini Simon Peres menjabat sebagai Menlu penjajah Zionis Israel yang bertugas menjadi juru runding dengan pihak Palestina.

Salah satu bagian penting Perjanjian Oslo ini adalah terbentuknya pemerintahan Otorita Palestina yang membawahi Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta membaginya menjadi Zona A, B, dan C.

Baca : https://www.eramuslim.com/berita/palestina/alasan-kenapa-zionis-israel-dapat-seenaknya-caplok-wilayah-tepi-barat-palestina.htm#.V-0d34h97IU

2. Dosa kedua adalah agresi militer pertama Zionis Israel ke Jalur Gaza pada akhir tahun 2007.

Melangsungkan agresi bar-bar ke wilayah Jalur Gaza selama 21 hari berturut-turut sejak 27 Desember, sebanyak 1.417 warga Palestina syahid dan 4.336 lainnya cedera.

3. Dosa kedua terjadi pada agresi militer kedua di tahun 2012

Rabu 14 November 2012, pesawat tempur Zionis Israel kembali meluncurkan agresi kedua ke Jalur Gaza yang mengakibatkan 155 warga Palestina syahid dan melukai sekitar 1.500 orang lainnya.

Dan dosa terakhir yang dilakukan Simon peres adalah agresi ketiga Jalur Gaza di tahun 2014.

8 Juli 2014, penjajah Zionis Israel mulai menggelar agresi militer ketiga ke Jalur Gaza selama 51 hari berturut-turut dengan dalih menghancurkan terowongan bawah tanah milik pejuang Palestina.

Dunia internasional hanya dapat terdiam dan tidak dapat melakukan apapun melihat militer Zionis Israel membantai lebih dari 2.320 warga Palestina syahid dan melukai 11 ribu orang lainnya. (Anatolia/Wikipedia/Ram)