Muslimah Palestina Dipaksa Lepas Kerudung Saat Interogasi di Penjara Israel

Muslimah Palestina, Sana Salah dari kota Bethlehem dipaksa membuka jilbabnya saat menjalani interogasi di penjara Israel Maskobeyya, Yerusalem.

Sana menyampaikan pengalamannya itu pada pengacara dari Palestinian Prisoner Club yang mengunjunginya di penjara hari Rabu kemarin.

Ia juga mengungkapkan, enam interogator Israel menginterogasinya selama delapan jam dengan kondisi tangan dan kakinya diikat. Selain itu, Sana mengalami tindak kekerasan saat diinterogasi. Para interogator Sana memukul, menampar dan mencaci maki Sana dengan perkataan yang tidak sopan.

"Saya sudah satu setengah bulan berada di penjara Maskobeyya. Selama 20 hari pertama di sini, saya tidak boleh berganti pakaian," kata Sana. Ia mengeluhkan dadanya sering sakit dan mata kirinya tidak bisa melihat dengan jelas, akibat tindakan kasar para interogator Zionis.

Sementara itu, anggota legislatif Palestina dari Hamas, Muna Mansour sudah mendesak parlemen Palestina dan lembaga-lembaga terkait di Palestina untuk melakukan upaya serius guna membebaskan semua tawanan perempuan Palestina di penjara-penjara Israel. Muna mendesakkan hal tersebut setelah mengunjungi rumah-rumah perempuan Palestina di Ramallah, yang kini menjadi tawanan Israel.

Saat ini ada sekitar 11.600 warga Palestina yang menjadi tawanan Israel dan tersebar di 28 penjara Israel. Dari jumlah tawanan itu, 500 diantaranya adalah anak-anak Palestina berusia di bawah 18 tahun, 35 perempuan Palestina dan 41 anggota legislatif Palestina. (ln/PIC)