Eramuslim – Perdana Menteri Zionis Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut izin pembangunan pelabuhan di pantai Jalur Gaza kini menjadi perbincangan serius para pejabat Yahudi, khususnya kalangan militer, setelah adanya permintaan Turki dalam perjanjian rekonsiliasi hubungan kedua negara.
“Perbincangan mengenai pelabuhan Gaza menjadi pembahasan serius pejabat keamanan Zionis Israel. Pemantauan dan pengawasan pelabuhan oleh pihak keamanan kami menjadi syarat utama pembangunan pelabuhan ini,” ujar Netanyahu kepada wartawan militer pada Selasa (26/07) malam.
Netanyahu melanjutkan, “Pemantauan dan pengawasan bertujuan untuk memastikan Hamas tidak memperoleh bahan-bahan peledak yang dapat digunakan dalam serangan terhadap Zionis Israel.”
Perlu diketahui bahwa pembangunan pelabuhan di Jalur Gaza merupakan salah satu kesepakatan bersama antara pemerintah Ankara dengan Tel Aviv, dalam menjalin kembali hubungan kedua negara yang kandas akibat insiden berdarah Mavi Marmara di tahun 2010.
Sejak blokade darat, laut dan udara di tahun 2007, Zionis Israel telah berulang kali menolak pembangunan pelabuhan di Gaza untuk tujuan kemanusiaan, termasuk permintaan resmi dari Otoritas Palestina. (Rassd/Ram)
