Berita Palestina

Film dokumenter yang diproduksi oleh kanal televisi Hamas “Al-Aqsha”, akan memuat perjalanan kehidupan Asy-Syahid (InsyaAllah) Dr. Abdul Aziz al-Rantissi, termasuk di dalam film dokumter tersebut akan menampilkan testimoni para ulama dan pimpinan-pimpinan Jihad tentang Rantissi.

Tank-tank dan buldoser Israel maju sekitar 500 meter ke timur kota Khan Yunis selatan pada Rabu malam, koresponden Press TV di Gaza melaporkan.

Beberapa jam sebelum serangan roket, Israel telah mengizinkan pengiriman pakaian dan sepatu untuk pedagang Palestina ke Jalur Gaza untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.

Bisa dikatakan bahwa anak-anak Gaza menghadapi kesulitan dan krisis setiap hari.

Dalam laporan yang diterbitkan di situs resmi Brigade Al-Quds, mengatakan: “Jihad Islam dengan ini menegaskan bahwa perlawanan menggunakan semua kemungkinan persenjataan yang tersedia untuk membela rakyat Palestina dari kejahatan pendudukan Zionis Israel, tidak akan pernah berhenti.”

Economist yang merupakan salah satu majalah bisnis paling populer di dunia yang banyak diisi oleh para ahli ekonom, menyatakan bahwa Gerakan perlawanan Islam Hamas telah mampu mengatur sektor publik di Jalur Gaza dengan baik, Ecomonist mengatakan: “Setelah empat tahun melelahkan dikepung dan di embargo, penduduk Gaza dan Hamas, masih mampu mengelola sektor publik dengan baik sehingga menjamin kelangsungan hidup mereka dalam menghadapi keadaan yang menyulitkan

Riyadh Al-Ashkar, kepala kantor informasi komite, mengatakan dalam siaran pers bahwa jumlah tahanan dari Yerusalem dan Tepi Barat saat ini semakin meningkat, ia mencatat bahwa sekitar 400 warga telah ditahan dan itu hanya untuk di Yerusalem saja, belum ditempat yang lain.

Syaikh Ahmad Yassin terkenal karena rasa humorisnya dan kebaikannya kepada anak-anak di Gaza. Dia mencintai dan bersimpati dengan anak-anak tersebut dan anak-anak Gaza bahkan menganggap Syaikh Yassin seperti ayah mereka sendiri yang lembut dalam mendidik mereka.

Dalam sebuah pernyataan hari Selasa (30/3) pada Land Day, Hamas mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerahkan tanah mereka, bangunan-bangunan suci atau hak-hak, termasuk hak kembali bagi jutaan pengungsi Palestina, ke tanah air leluhur mereka.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), beberapa unit rumah yang berjumlah 13.400 dari jumlah total 23.100 telah hancur antara tahun 2000 dan akhir Mei 2009 di Tepi Barat dan Jalur Gaza.