Peneliti Yahudi Sebut Konflik Pewarisan Abbas Jadi Penentu Masa depan Zionis Israel

Netanyahu-AbbasEramuslim – Ahli dan peneliti Yahudi untuk urusan Arab, Yoni Ben-Menachem, memperingatkan bahwa perebutan kekuasaan tertinggi Gerakan Pembebasan Palestina “Fatah” pasca peninggalan rezim Otoritas Mashmoud Abbas dapat menjadi bumerang  bagi pemerintahan Zoonis Israel.

Menurunnya kesehatan Mahmoud Abbas justru menjadi pemicu meningkatnya gesekan dan perebutan siapa yang akan menjadi pengganti orang nomor 1 di Fatah pasca peninggalan Abu Mazen (Abbas), tulis Yoni Ben-Menachem dalam artikelnya di website Israel Institut Urusan Yerusalem pada hari Rabu (12/10).

Mengutip seorang pejabat tinggi keamanan Palestina, Yoni Ben-Menachem mengungkapkan fakta ketegangan yang sangat serius Abbas dan Mohammed Dahlan (mantan pemimpin Fatah yang didukung Israel), yang dapat menjadi pemicu konflik bersenjata antara pengikut Abbas dengan antek-antek Dahlan, dan justru hanya akan merugikan Zionis Israel.

Menurut Yoni Ben-Menachem, suasana yang terjadi saat ini di Palestina menjelang pergantian pemimpin Fatah menjadi ajang konflik kepentingan bagi pihak luar seperti Zionis Israel maupun Amerika dengan cara Eropa dan negara-negara Arab, yang hanya akan berujung diselenggarakannya pemilu dan kemenangan Hamas.

Yoni Ben-Menachem mengingatkan bahwa perebutan kekuasaan di dalam internal Fatah dan PLO hingga berujung pembunuhan bukanlah hal baru, dan kelompok Palestina ini telah terbiasa melakukan intrik tersebut. (Aljazeera/Ram)