Gerakan perlawanan Islam “Hamas” menyerukan warga Palestina di wilayah Tepi Barat, untuk menjadikan hari Jum’at (31/10) sebagai hari kemarahan dan intifadah terhadap Israel.
Dalam seruannya pada hari Kamis (30/10) kemarin, Hamas meminta warga Palestina di Tepi Barat tidak meninggalkan warga kota Yerusalem sendiri dalam mempertahankan Masjid al Aqsha yang menjadi kiblat pertama umat Islam.
“Saatnya warga Palestina di provinsi Ramallah dan Hebron untuk membalas darah syuhada yang tumpah oleh pasukan keamanan Israel,” tercatat Moataz Hijazi menjadi warga Palestina terakhir yang tewas dibunuh pasukan Israel pada Kamis pagi, seperti dilansir kantor berita Timur Tengah.
Rencananya aksi unjuk rasa besar-besaran akan digelar warga Tepi Barat yang akan dimulai dari depan Masjid Agung Qalandia, dibawah slogan “Kami semua pembelamu ya al Aqsha”.
Perlu diketahui bahwa Israel menutup penuh Masjid al Aqsha sejak Rabu (29/10) sore hingga waktu yang ditentukan, setelah seorang Rabbi Yahudi ditembak akibat memimpin penyerbuan ke dalam Masjid. (Rassd/Ram)
