Upaya "Perang" Baru Israel Agar Hamas Bebaskan Shalit

Poster menuntut pembebasan Shalit

Sumber media Israel, mengungkapkan bahwa Zionis Israel telah meluncurkan kampanye baru untuk menekan Hamas agar melanjutkan negoisasi terkait dengan pelepasan prajurit Israel yang ditangkap Hamas, Gilad Shalit.

Surat kabar harian Israel, Maariv mengatakan pada situs web mereka bahwa Israel mulai Senin pagi yang lalu akan melancarkan "perang" baru terhadap Hamas, berupa penyebaran poster dan liflet di jalur Gaza, salah satu caranya adalah dengan menempelkan stiker di semua sektor barang dari Israel yang masuk ke jalur Gaza, ditulis dalam bahasa Arab dan Ibrani, yang bertujuan mendorong agar rakyat Gaza melakukan kudeta terhadap pemerintahan Hamas atau setidaknya menekan Hamas agar segera membebaskan kopral Shalit.

Menurut surat kabar Maariv, para aktivis Israel yang menuntut pembebasan Shalit memutuskan untuk mengambil langkah ini yang ditujukan kepada warga Palestina di jalur Gaza, secara langsung mereka ingin menjelaskan kepada rakyat Gaza bahwa dengan dibebaskannya Shalit dari tangan Hamas, maka hal tersebut akan meringankan blokade yang dikenakan pada mereka lebih dari tiga setengah tahun.

Beberapa poster tercantum pesan-pesan yang khusus di tujukan kepada warga Gaza, beberapa di antaranya berbunyi: "Bebaskan Gilad Shalit, dan anda akan bernafas secara lega", "Pembebasan Shalit = Membuka pintu penjara Gaza terakhir", dan sebagainya.

Surat kabar Maariv juga mengutip pernyataan seorang pejabat Israel Merck Joel yang berkampanye menuntut pembebasan Shalit, ia mengatakan: "Kami berusaha keras untuk memperkuat hubungan kami dengan para penduduk Gaza, yang bertujuan untuk memecahkan kebutuhan politik dalam perundingan mengenai pembebasan Shalit dengan imbalan dibebaskannya 1000 warga Palestina yang di tahan Israel, namun penduduk Gaza harus sadar bahwa melalui pelepasan Shalit, mereka akan dapat melihat cahaya kembali, dan mereka dapat berjalan di jalan yang baru."

Di sisi lain, perdana menteri Israel Benyamin Netanyahi dalam kunjungannya ke Rusia menyatakan bahwa Israel tidak akan mentoleransi atau membuat konsesi lebih lanjut mengenai penyelesaian kesepakatan soal Gilad Shalit, dan menyatakan bahwa Tel Aviv bersedia menyelesaikan kesepakatan terkait Shalit, namun mereka berkomitmen untuk tidak akan menukarnya dengan pembebasan 1000 tahanan Palestina. (fq/imo)