Warga Gaza pun Gembira Dengan Jatuhnya "Thaghut" Mubarak

Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza yang terblokade turun ke jalan, merayakan pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Warga Gaza mengucapkan selamat kepada rakyat Mesir dalam usaha mereka berhasil menjatuhkan Mubarak, menggambarkannya sebagai kemenangan yang berasal dari kehendak rakyat Mesir dan pengorbanan mereka.

"Kami menganggap pengunduran diri Presiden Mubarak akan menjadi awal kemenangan revolusi Mesir yang kami mendukung dengan segala tuntutannya," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri kepada AFP tak lama setelah pemimpin Mesir tersebut mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaannya kepada militer.

Pada hari Jumat kemarin (11/2), setelah 18 hari aksi protes besar-besaran anti-Mubarak di Mesir, pemimpin Mesir itu akhirnya mengundurkan diri dan kekuasaan diserahkan kepada militer setelah dirinya berkuasa selama 30 tahun.

Hamas, pemerintah yang terpilih secara demokratis di Gaza, telah meminta kepemimpinan Mesir baru untuk "segera" membuka perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir dan mengakhiri tiga tahun setengah blokade terhadap wilayah Gaza.

Rafah adalah titik akses yang menghubungkan Jalur Gaza terkepung ke dunia luar.

Selama hampir empat tahun, Mesir membantu Israel untuk memaksakan pengepungan mematikan di wilayah Palestina, memembuat 1,5 juta penduduk Gaza terjebak dalam wilayah kecil tersebut.

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1979 setelah perundingan rahasia di Camp David, di Amerika Serikat. Banyak orang Mesir, bagaimanapun, percaya bahwa perjanjian tidak akan mengakhiri pendudukan Israel dan menentang perjanjian damai tersebut.(fq/prtv)