Perangi Kelompok Bersenjata, Parlemen Setujui 12.500 Tentara AS Dan NATO Menetap Di Afghanistan

File picture shows German Bundeswehr army soldiers with Echo company, 401 mechanised infantry battalion of the ISAF QRF take aim with their weapons during a patrol on the outskirts of Mazar-e-SharifParlemen Afghanistan menyatakan bahwa sebanyak 12.500 tentara asing di bawah komando NATO akan tetap berada di Afghanistan, dalam rangka membantu tentara pemerintah dalam menghadapi eskalasi serangan oleh milisi bersenjata.

Keputusan ini dikeluarkan parlemen paska kesepakatan dalam rapat pemungutan suara pada hari Kamis (27/11) kemarin, mengenai penarikan seluruh pasukan NATO dari Afghanistan pada bulan Desember mendatang.

Rencananya perjanjian baru keamanan bilateral dengan Amerika Serikat dan NATO akan ditandatangani secara resmi oleh Presiden Ashraf Ghani, setelah memenangkan dukungan dari Majelis Nasional pada pekan lalu.

Tercatat hanya ada 7 deputi di Senat yang memberikan suara menentang perjanjian tersebut.

Rencananya pasukan NATO dan AS yang masih berada di Afghanistan akan bertugas untuk menjaga keamanan negara dan membantu melatih pasukan pemerintah.

Tercatat pada Kamis (27/11) kemarin, sebanyak 5 diplomat Inggris tewas dalam aksi serangan bom di kota Kabul yang menargetkan diplomat asing dan aparat kepolisian setempat. (Alarabiya/Ram)