Pilot Helikopter Rezim Syiah Asaad Yang Ditangkap Mujahidin Nangis Ketakutan

pilot-rezim-assad-cengengEramuslim.com – Sikap pengecut dan cengeng ditunjukkan oleh kru pesawat helikopter rezim Syiah Bashar Al-Assad yang tertangkap oleh mujahidin dan warga setelah helikopternya “mendarat darurat” di wilayah kekuasaan pejuang oposisi Idlib, di barat laut Suriah pada hari Ahad (22/3).
Kru pesawat helikopter tersebut sangat ketakutan, menangis meraung-raung, begitu tertangkap oleh mujahidin dan warga yang akan membawanya ke suatu tempat. Tentunya hal ini berbeda ketika mereka dengan beringasnya membombardir warga sipil Suriah dengan bom-bom barel dan gas klorin yang sangat berbahaya dan memiliki efek ledakan yang sangat dasyat yang mereka jatuhkan dari helikopter-helikopter yang mereka awaki.

Awak helikopter tersebut merupakan salah satu dari empat kru helikopter, diidentifikasi dengan kode Bravo-17, yang berhasil ditangkap oleh mujahidin. Menurut mujahidin, yang berhasil menyadap komunikasi helikopter tersebut, heli Bravo-17 rezim Assad sebelumnya terlibat dalam bombardir desa Sarmeen di Idlib dengan gas klorin.

Helikopter itu jatuh di Jabal al-Zawiya di provinsi Idlib, wilayah yang kuasai oleh pejuang oposisi, termasuk dari Jabhat Al-Nusrah, BBC melaporkan mengutip laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Observatorium yang berbasis di London dan kelompok anti-rezim di Idlib mengatakan bahwa dari setengah lusin personil militer yang diyakini berada di helikopter, empat – termasuk pilot – ditangkap, satunya dieksekusi oleh penduduk setempat, dan keenam tidak diketahui nasibnya. Outlet lain menyatakan bahwa manifest helikopter yang ditangkap terdaftar delapan penumpang, termasuk kru.

Gambar dan video diposting secara online muncul untuk menunjukkan sebuah helikopter biru besar, rusak dan tergeletak di sisinya, di lapangan berbatu.
Kepala Observatorium, Rami Abdel-Rahman, mengatakan layanan Arab BBC bahwa kecelakaan helikopter di dekat kota Maaret al-Nu’man itu sebagai “dorongan moral” bagi pejuang oposisi karena pesawat helikopter itu membawa bom barel, senjata mematikan yang digunakan oleh rezim Presiden Bashar Al-Assad. Observatorium  mengatakan helikopter-helikopter itu telah menjatuhkan rata-rata 1.000 bom barel setiap bulannya selama lima bulan terakhir.(rz)