Prof Turki Sebut Eropa Kembali Menutup Diri Dari Islam

muslim di eropaEramuslim – Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Sabahattin Zaim, Prof. Dr. Qadir Jean Colt, menyatakan bahwa benua Eropa kini sedang menyatakan penolakannya terhadap kedatangan warga Muslim dunia.

Dalam wawancaranya dengan kantor berita Anatolia, Prof. Dr. Qadir Jean colt, mengatakan, “Pada awalnya mereka berpikir bahwa generasi muda Muslim akan mampu beradaptasi dengan budaya Eropa dan akan meninggalkan agamanya. Akan tetapi mereka kini merasa khawatir setelah umat Muslim masih berpegang teguh pada agamanya, dan telah mulai mewarnai Eropa.”

“Kita dapat melihat ini dalam amandemen undang-undang baru mengenai Islam di Austria dan Swiss baru-baru ini. Kedua negara ini sebelumnya membolehkan Islam dengan tangan terbuka sebelum akhirnya merubah undang-undang tersebut untuk menyudutkan umat Muslim,” tambah Prof. Dr. Qadir Jean Colt.

“Langkah yang akan banyak di ikuti oleh negara-negara Eropa lainnya,” ujar Prof. Dr. Qadir Jean Colt.

Perlu diketahui bahwa sejak 2 Oktober tahun 2014 lalu, Parlemen Austria membahas sebuah RUU baru yang akan melarang pendanaan organisasi Islam Austria dari luar negeri dan penekanan prioritas keamanan jika bertentangan dengan kebebasan beragama.

Warga Muslim menyebut bahwa undang-undang baru tersebut merupakan bentuk diskriminasi terhadap umat Muslim, ditengah diperbolehkannya lembaga Yahudi dan Nasrani untuk mendapatkan dana dari asing.

Tercatat jumlah Muslim di Austria kini mencapai lebih dari 560 ribu Muslim dari 8.580.000 penduduk, seperti dilansir dalam statistik terbaru bulan Januari 2015. (Rassd/Ram)